Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kerlip Kunang-Kunang di Cabean Kunti

28 Januari 2022   15:21 Diperbarui: 28 Januari 2022   15:30 1717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Picarts

"Aku percoyo karo kowe, Man. Maturnuwun ya"(aku percaya sama kamu, Man. Terimakasih ya), kata Saritem, "Lemah teles-Gusti Allah sing Mbales"
"Podo-podo, Yu"(sama-sama, yu), balas Tarman

Dirasa cukup, Tarman menghidupkan truk untuk dibawa ke arah barat. Mesin besar menyala, sungguh berisik. Orang-orang menyingkir. Murtiah pamit pada Saritem berbungkus ucap terimakasih. Perjalanan panjang tanpa ujung akan ditempuh Murtiah. Ia tidak tahu arah takdirnya. Yang pasti, meninggalkan tanah kelahiran merupakan cara agar hidupnya tidak dijadikan mainan setan-setan politik. Berputarlah roda besar. Bodynya bergetar mantap. Kepulan asap hitam bergumpal- gumpal tertinggal dibelakang. Saritem belum beranjak dari posisinya. Ia masih menatap benda kapitalis itu sebelum hilang ditanah kaum proletar.[selesai]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun