Mohon tunggu...
Muhamad Irfan Nurdiansyah
Muhamad Irfan Nurdiansyah Mohon Tunggu... Relawan - Manajemen Bencana

Saya adalah orang yang tertarik pada bidang ilmu kebencanaan. Berpengalaman 7 Tahun bekerja di LSM bidang kebencanaan. Beretos kerja tinggi dan berpengalaman memimpin tim dalam banyak proyek sosial. Saat ini menempuh pendidikan Magister Manajemen Bencana di Universitas Gadjah Mada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Gempa di Indonesia Bahaya di Jepang Tidak?

8 Maret 2024   20:57 Diperbarui: 8 Maret 2024   21:00 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi Muhamad Irfan Nurdiansyah Gempa Ambon Tahun 2019

Apakah benar Gempa Di Indonesia Bahaya di Jepang tidak?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut mari kita lihat dulu bagaimana Indonesia dan gempa buminya. Indonesia, negara kepulauan yang terletak di zona cincin api Pasifik, dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, namun juga terkenal akan rawan gempa bumi. Sebagai salah satu negara dengan aktivitas seismik yang tinggi, gempa bumi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari penduduk Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, setiap sudut negeri ini rentan terhadap guncangan tanah yang tak terduga. Gempa bumi bukanlah hal baru bagi Indonesia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa gempa yang mengguncang berbagai daerah di negeri ini. Salah satu yang paling mematikan adalah Gempa Bumi dan Tsunami Aceh 2004 yang mengakibatkan kerugian besar baik dari segi korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Selain itu, sejumlah gempa bumi besar juga terjadi di wilayah lain seperti Yogyakarta pada tahun 2006 dan Lombok pada tahun 2018.

Penyebab Indonesia rawan terhadap gempa bumi adalah letak geografisnya yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Ketika lempeng-lempeng ini bergerak, terjadi gesekan yang menyebabkan gempa bumi. Selain itu, adanya aktivitas gunung berapi yang aktif di sebagian besar wilayah Indonesia juga merupakan faktor pendukung terjadinya gempa. Dampak gempa bumi bagi masyarakat Indonesia sangatlah besar. Ribuan nyawa melayang, infrastruktur hancur, dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal mereka setiap kali terjadi gempa bumi yang besar. Selain itu, sektor ekonomi juga terdampak parah, terutama di sektor pariwisata dan industri. Pemulihan dari dampak gempa bumi seringkali memakan waktu dan memerlukan investasi yang besar.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mitigasi dan persiapan menghadapi gempa bumi. Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya gempa bumi, pengembangan teknologi bangunan tahan gempa, serta perencanaan penanggulangan bencana menjadi fokus utama. Selain itu, upaya pemetaan zona-zona rawan gempa juga dilakukan untuk memastikan pembangunan infrastruktur sesuai dengan standar keamanan. Indonesia juga mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai negara dan lembaga internasional dalam upaya penanggulangan bencana gempa bumi. Kolaborasi antar negara dan lembaga tersebut menjadi penting dalam memperkuat kapasitas Indonesia dalam menghadapi gempa bumi dan bencana alam lainnya.

Gempa bumi merupakan ancaman yang nyata bagi Indonesia. Meskipun tidak dapat dihindari sepenuhnya, upaya mitigasi dan persiapan yang baik dapat membantu mengurangi dampaknya. Penting bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk terus meningkatkan kesadaran akan bahaya gempa bumi dan mengambil langkah-langkah konkret untuk melindungi diri dan lingkungan dari ancaman ini. mari kita bandingkan dengan negara Jepang, dimana disana juga sering terjadi gempa namun tidak menelan banyak korban jiwa.

Kenapa gempa bumi di jepang tidak menelan banyak korban jiwa?

Gempa bumi di Jepang jarang menimbulkan korban jiwa yang signifikan karena negara ini telah mengembangkan sistem mitigasi bencana yang sangat maju serta memiliki infrastruktur bangunan yang tahan gempa.

  • Teknologi Bangunan Tahan Gempa: Jepang telah mengadopsi teknologi bangunan tahan gempa yang canggih. Standar bangunan yang ketat memastikan bahwa bangunan-bangunan baru memiliki struktur yang kuat dan mampu menahan guncangan gempa dengan baik.
  • Sistem Peringatan Dini: Jepang memiliki sistem peringatan dini gempa bumi yang sangat efektif. Sistem ini memungkinkan masyarakat mendapatkan peringatan beberapa detik atau bahkan beberapa menit sebelum gempa bumi terjadi, memberi mereka waktu untuk mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat.
  • Budaya Kesiapsiagaan: Masyarakat Jepang secara umum sangat sadar akan risiko gempa bumi dan telah terlatih untuk menghadapi situasi darurat. Latihan evakuasi dan pemahaman akan prosedur darurat menjadi bagian dari budaya sehari-hari di Jepang.
  • Infrastruktur yang Tahan Gempa: Jepang memiliki infrastruktur yang dirancang khusus untuk menahan guncangan gempa. Jembatan, jalan raya, dan bangunan publik lainnya telah diperkuat dan diperbaiki untuk mengurangi kerusakan akibat gempa bumi.
  • Pengalaman dan Pembelajaran: Sejarah Jepang yang sering mengalami gempa bumi telah memberikan pengalaman berharga bagi negara ini. Pemerintah dan masyarakat terus belajar dari pengalaman masa lalu dan terus meningkatkan sistem mitigasi bencana serta respons darurat.

Sumber: United States Geological Survey. "Why Do Some Earthquakes Cause So Much More Damage Than Others?" USGS, 2020

Kenapa gempa bumi di Indonesia menelan banyak korban jiwa?

Gempa bumi di Indonesia seringkali menelan korban jiwa yang banyak karena beberapa faktor yang kompleks, termasuk letak geografisnya di Zona Cincin Api Pasifik yang rentan terhadap aktivitas seismik tinggi, kepadatan populasi yang tinggi di beberapa wilayah, serta kurangnya infrastruktur bangunan yang tahan gempa dan kesiapsiagaan masyarakat. 

  • Letak Geografis di Zona Cincin Api Pasifik: Indonesia terletak di Zona Cincin Api Pasifik, sebuah daerah yang dikenal dengan aktivitas seismik yang tinggi, termasuk gempa bumi dan letusan gunung berapi. Sebagian besar gempa bumi di Indonesia disebabkan oleh gerakan lempeng tektonik yang saling bertabrakan di wilayah tersebut.
  • Kepadatan Populasi: Beberapa wilayah di Indonesia memiliki kepadatan populasi yang sangat tinggi, seperti di Pulau Jawa dan Sumatera. Kepadatan populasi yang tinggi ini menyebabkan lebih banyak orang terpapar risiko ketika terjadi gempa bumi, sehingga meningkatkan potensi korban jiwa.
  • Kurangnya Infrastruktur Bangunan yang Tahan Gempa: Banyak bangunan di Indonesia belum dirancang atau diperkuat untuk menahan gempa bumi. Ini membuat bangunan menjadi rentan terhadap kerusakan atau runtuh saat terjadi gempa, yang dapat menyebabkan korban jiwa dan cedera yang lebih banyak. Padahal nenek moyang Indonesia sudah meninggalkan warisan yang sangat berharga yang bisa membuat mereka bertahan meski tinggal di lokasi rawan bencana. Rumah adat zaman dulu di berbagai daerah di Indonesia tahan terhadap gempa bumi

    Dokumentasi pribadi Muhamad Irfan Nurdiansyah Gempa Lombok Tahun 2018
    Dokumentasi pribadi Muhamad Irfan Nurdiansyah Gempa Lombok Tahun 2018
  • Kurangnya Kesiapsiagaan Masyarakat: Meskipun upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya gempa bumi, masih ada kurangnya kesadaran dan persiapan yang memadai dalam menghadapi bencana alam tersebut. Hal ini dapat menyebabkan lambatnya tanggapan darurat dan evakuasi yang efektif saat terjadi gempa bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun