Mohon tunggu...
Ritaamirudin
Ritaamirudin Mohon Tunggu... Trainer dan Fasilitator Pendidikan

Manfaatkan sehat dan sempat untuk tebar kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Putih Abu-abu _ Smariheksa Malang

23 Mei 2025   18:49 Diperbarui: 23 Mei 2025   19:21 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bpk Budi Nurani, M.Pd bersama dewan guru SMA 6 Malang (sumber:dokpri)

Sajak abu2 putih

Kompasiana_Malang (23/5/2025). Wisuda menjadi salah satu momen sakral di dunia pendidikan. Berakhirnya masa pendidikan dalam jenjang waktu tertentu. Tentu saja momen ini dikemas sedemikian rupa agar kelak menjadi kenangan indah tersendiri. Dengan biaya yang terjangkau bahkan mahal yang tak tergapai walimurid. Akan tetapi kebijakan pemerintah tahun ini sangat membantu dan berpihak pada orang tua. Meskipun dengan biaya ringan, acara sederhana tentu kegiatan pelepasan siswa ini tetap dilaksanakan oleh masing- masing lembaga dengan penuh khidmat dan haru.

Seperti hari Kamis, 22 Mei 2025 kemarin. SMAN 6 Malang melaksanakan kegiatan pelepasan ini dengan sederhana tetapi penuh khidmat. Diselenggarakan di aula sekolah dengan undangan untuk perwakilan orang tua di masing-masing kelas. Kelas XII Ada 10 kelas di tahun ini. Saya termasuk salah satu orang tua yang menerima undangan tersebut.

Ada tampilan tari dan persembahan lagu Kau Selalu di Nadiku, yang dibawakan oleh ananda Galuh Prisma J (putri saya), Shafira Wafa, Winona Gwen, Shema Attalya, Davita Vania. Lagu ini merupakan sound track film animasi Jumbo yang booming tahun ini. Setelah mereka membawakan lagu ini, bouquet bunga yang mereka bawa diserahkan pada Kepala Sekolah, wakil guru dan wakil komite sekolah. Sederhana namun indah dan haru.

sumber: dokpri, Foto kelas XII-1 bersama Ibu Yatmi selaku wali kelas
sumber: dokpri, Foto kelas XII-1 bersama Ibu Yatmi selaku wali kelas

Terlepas dari rangkaian acara sekolah,  sebagai orang tua mempersembahkan sesuatu di hari wisuda menjadi hal yang tak bisa ditinggalkan. Seperti kemarin, Saya membacakan sajak untuk para hadirin. Selain untuk memberi kesan untuk anak, juga menjadi wakil suara hati orang tua lainnya. Sajak yang saya karang singkat ini bertajuk “Sajak Putih Abu-abu”. Sebuah kejutan kecil yang bahkan putri saya sendiri tak mengetahui rencana dadakan saya ini, alhasil meski tidak terlalu puitis, ternyata mampu menghipnotis para guru dan hadirin untuk menitikkan air mata. Bahagia rasanya sudah memberikan kesan indah di hari itu. Di bawah ini adalah sajaknya.

Sajak Putih Abu-abu

 

Anakku

Ini hari bahagiamu

Saksi perjalanan d masa abu2 putihmu tlah usai

Mungkin, Ini juga hari sedihmu

Lepasmu dari teman2 sebaya yang sebenarnya  tak ingin segera usai

Dan hari ini

Adalah bagian cerita-cerita  indahmu

Sperti kata para pujangga. Masa terindah adalah masa putih abu-abu

Anakku

Ini bukan akhir sebuah perjuangan

Babak baru menantimu

Tanggung jawab baru menunggumu

Usah takut usah ragu

Melangkahlah dengan pasti

Menjemput harapan -harapanmu

Dengan tekad yg lebih tinggi

Meraih mimpi-mimpi yang terangkai

Anakku

Mungkin saja prestasimu tak sebagus teman-temanmu

Tapi kami bangga karna kata mereka engkau teman terbaiknya

Mungkin juga uang jajanmu tak sebanyak teman2mu

Tapi kami Pun bahagia

Kata mereka engkau murid yang bakti pada guru-gurumu

Nak.

Cerita remajamu akan segera berganti episode

Maafkan kami, ayah dan ibumu

Jika tak mampu beri apa yg kamu mau

Maafkan kami yang selama ini

Menuntutmu untuk terus menjadi lebih baik…baik…. Dan baik

Menjadi  remaja dengan cerita yang indah dan penuh warna

Kami  hanya  ingin engkau tangguh

Di  atas keimanan yg kokoh

Bukan rupiah bukan

Ataupun kekayaanmu kelak yg kami harap

Tapi lantunan ayat suci dari bibirmu

Sbg siraman surga unt kami

Bukan pula jabatan tinggi

Yg kmi harap

Melainkan baktimu unt negeri ini yg kmi nanti

Bukan pula mewahnya hidupmu yg kmi tunggu

Tapi mulianya pribadimu sbg wujud berkahnya ilmu dr almamater tercinta ini

Dan bukan gemerlap duniamu yang kelak kami banggakan

Kami hanya ingin engkau tak malu menjadi anak kami

Bapak ibu guru

Dari  hati terdalam

Ijinkan kami ucap terimakasih ini

Atas ikhlas baktimu

Membimbing anak-anak kami

Yang penuh gejolak remaja

Atas sabar dan lapang dadamu

Mendidik mereka yang penuh gagasan-gagasan gila

Mohon maafkanlah

Karna maaf dan doamu

Adalah  keberkahn mereka

Karna  maaf dan doamu pula

yang kan mengantarkan mereka menuju suksesnya

Doa kami untukmu

Tuhan menyertakan karunia terindah di spanjang hidupmu

Kelak syurga menantimu

Sebagai hadiah Tuhan untukmu

yg telah mencurahkan kasih sayang unt anak-anak  kami disini

Malang. 22 Mei 2025

Galuh Prisma (sumber: dokpri)
Galuh Prisma (sumber: dokpri)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun