Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Merah Putih Berkibar, Cuan Lebar!

10 Agustus 2025   06:03 Diperbarui: 10 Agustus 2025   06:03 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual bendera merah putih dan umbul-umbul di pinggir Jalan Cisaranten Kulon, Arcamanik, Kota Bandung, Sabtu (9/8/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Tanggal 1 Agustus 2025, suasana di seluruh penjuru Indonesia mulai terasa berbeda. Merah putih mulai menghiasi setiap sudut, dari rumah-rumah warga hingga ruang-ruang publik di kota maupun desa.

Tentu saja, ini adalah penanda bahwa perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 sudah di depan mata. Semangat patriotisme membakar setiap hati, terwujud dalam pemasangan bendera merah putih, umbul-umbul, dan berbagai atribut kemerdekaan lainnya.

Kebutuhan akan atribut-atribut inilah yang menciptakan sebuah fenomena menarik. Bagi banyak orang, momen ini bukan hanya tentang merayakan, tetapi juga tentang mencari rezeki. Momen ini menjadi "musim panen" bagi para pedagang musiman.

Mereka yang berjualan bendera merah putih dan atribut kemerdekaan lainnya mulai memadati pinggir-pinggir jalan. Pemandangan ini tak hanya ada di satu atau dua tempat, melainkan merata di seluruh wilayah.

Dari kota Bandung hingga ujung Kabupaten Bandung, seperti di Cicalengka, para pedagang bendera ini terlihat di mana-mana. Mereka menghiasi jalanan dengan lapak-lapak dadakan yang penuh warna.

Tak hanya pedagang kecil, pengusaha konveksi juga merasakan dampak positifnya. Mereka sibuk mengerjakan orderan jahitan bendera dan umbul-umbul yang membanjir. Mesin-mesin jahit tak berhenti beroperasi, mengejar target pesanan.

Penjual bambu pun ikut ketiban rezeki. Bambu-bambu yang tadinya hanya digunakan untuk keperluan biasa, kini diburu untuk dijadikan tiang bendera.

Bahkan, ada permintaan khusus untuk bambu yang akan digunakan dalam perlombaan panjat pinang, sebuah tradisi unik yang selalu ada saat perayaan 17-an.

Seperti kemarin, Sabtu (9/8/2025), saya berbincang dengan Parman (51), seorang penjual bendera di Jalan Cisaranten Kulon, Arcamanik, Bandung. Ia terlihat sangat senang.

Parman mengatakan, seminggu jelang 17 Agustus ini, sudah cukup baik keuntungannya. Ia mengungkapkan, rata-rata ia menjual 40-60 potong bendera per hari. Angka yang luar biasa bagi pedagang musiman sepertinya.

Di daerah lain, Yedi, seorang penjual bambu di Cicalengka, juga merasakan hal serupa. Sejak tanggal 1 Agustus, lapaknya kebanjiran orderan bambu. Permintaan bukan hanya untuk tiang bendera, tapi juga untuk bambu panjat pinang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun