. Plastik selulosa bambu ini bisa didaur ulang dan mudah terurai di tanah
Bukan sarang demit, bambu adalah sarang air dan pangan. Tanaman disalahpahami ini ternyata bisa jadi bagian dari solusi krisis air dan pangan.
Bagi masyarakat Flores, melestarikan bambu adalah adalah suatu aksi sakral untuk memelihara bumi sebagai "Ibu".
Di antara kabut dan akar, bambu menulis ulang kisah bumi; tentang air yang kembali, tanah yang pulih, dan manusia yang belajar mencinta.
Kekuatan sejati bambu akan optimal apabila menjadi bagian dari ‘Avengers' ekosistem dimana bambu ‘bekerja sama’ dengan berbagai elemen alam.
Di jaman yang sekarang serba canggih, bagaimana dengan nasib bambu untuk masa yang akan datang?
Masa depan bambu Indonesia sangat ditentukan oleh pilihan hari ini
Indonesia saat ini menjadi rumah bagi sekitar 175 jenis dari 24 marga bambu dari sekitar 1.439 jensi bambu di dunia. Bahkan, sekitar 50 persen dari je
Bambu bukan sekadar anyaman tradisi, tetapi jembatan menuju Indonesia Emas 2045.
Di tepian desa, rumpun bambu berdiri seperti sahabat lama yang tak pernah pergi. Ia tidak menuntut apa-apa, hanya tumbuh dalam sunyi dengan batang hij
Bambu bukan sekadar tanaman. Dengan 172 spesies di Indonesia, ia menyerap karbon, menahan longsor, jadi sumber nafkah, hingga warisan budaya.
Di balik rimbun aur, tersimpan rahasia besar bagi negeri: bambu bukan hanya penopang rumah, tetapi juga penopang peradaban.
Bambu: dari tanaman pinggir kali jadi pilar ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.
Namun, potensi ini masih menghadapi sejumlah tantangan serius. Regulasi yang fragmentaris, dominasi komoditas.
Menandakan bambu adalah tanaman yang penting untuk dilestarikan
Bambu bukan sekadar warisan, ia jembatan antara tradisi dan sains modern, dari tikar nenek di desa hingga gedung futuristik ramah lingkungan.
Bambu bukan sekadar tanaman, ia musikus bumi sekaligus kunci kebijakan hijau untuk masa depan ekosistem, ekonomi, dan budaya kita.
Bambu bukan sekadar tanaman desa. Ia jadi benteng hijau penahan banjir sekaligus sumber hidup warga. Saatnya menatapnya sebagai masa depan.
Bambu bukan lagi pilihan darurat, tetapi solusi strategis masa depan industri hijau dan identitas budaya Nusantara.
Seorang petani cabai rugi besar setelah pohon cabainya ditebas terdakwa karena emosi balas dendam.
![[sosbud] Teh Tradisional vs Teh Instan, Siapa Paling Sosial?](https://assets-a1.kompasiana.com/images/avatar/941e83e0-d7bc-46e6-b4a7-0a40dc0aef80-613c2bcb01019006d5292102.jpg?t=t&v=40&x=40){kind=small}
