Mohon tunggu...
Angga Munandar
Angga Munandar Mohon Tunggu... Advokat

Profession as an Advocate, has a passion for political developments, Education, health and most importantly cryptocurrencies which are currently and continue to develop

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Syair Bambu untuk Negeri: Jalan Hijau Menyelamatkan Alam dan Menghidupkan Rakyat

30 September 2025   17:59 Diperbarui: 30 September 2025   17:59 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain & edit dokumen pribadi penulis yang dipoles dengan bantuan AI

Hikmah dari Aur di Tepi Sungai

Di tepi kali, aur berumpun. Angin menderu, air mengalir, dedaunnya berdesau seperti tasbih yang tak pernah berhenti. Ia tidak segagah jati, tidak semegah beringin. Aur kurus, berongga, selalu tunduk ketika angin lewat. Namun di situlah letak kebesarannya.

Orang Melayu berkata dalam pantun:

"Aur di tepi air berlabuh, tempat camar bernyanyi riang.

Hidup rukun janganlah angkuh, hidup bersatu jauhkan malang."

Demikianlah aur atau bambu tidak hidup untuk dirinya semata. Ia hidup untuk tebing yang dijaganya, untuk sungai yang ditahannya, untuk manusia yang dinaunginya. Dari aur kita belajar, bahwa kehidupan sejati adalah tentang memberi, bukan semata-mata memiliki.

Bambu sebagai Penjaga Ekosistem

Hari ini bumi kita menangis. Hutan ditebang, sungai meluap, tanah terban. Musibah datang silih berganti. Di balik kepanikan manusia, ada aur yang berdiri tegak, menawarkan diri sebagai penolong.

Akar serabut bambu laksana tangan yang memeluk bumi. Ia menahan tanah agar tidak runtuh, menahan air agar tidak meluap. Pada rumpunnya, tersimpan berjuta doa agar bumi tetap utuh.

Syair lama mengingatkan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun