Namun semua hikmah akan sia-sia bila bangsa ini menutup mata. Sudahkah bambu diberi tempat dalam kebijakan nasional?
Beberapa langkah nyata patut digagas:
- Program penghijauan berbasis bambu di lahan kritis dan bantaran sungai.
- Pusat riset bambu nasional untuk produk modern.
- Kemitraan petani dan industri agar petani bambu tidak dimiskinkan.
- Kampanye publik agar generasi muda melihat bambu sebagai jalan masa depan.
Bila langkah ini diambil, bambu tidak hanya menyelamatkan ekosistem, tetapi juga membangun ekonomi rakyat dan menyatukan kembali masyarakat.
Menanam Aur, Menanam Harapan
Bambu adalah cermin kehidupan. Ia berumpun, mengajarkan persatuan. Ia berongga, mengajarkan kerendahan hati. Ia lentur, mengajarkan kesabaran. Ia cepat tumbuh, mengajarkan kedermawanan.
Forum Bumi 2025 membuka mata kita: bambu bukan sekadar tanaman, ia adalah jalan keluar. Namun forum semata tak akan cukup; tindakan nyata harus segera menyusul.
Mari kita tanam aur di tepi sungai, di halaman rumah, di nurani kita. Kelak bila anak cucu bertanya: "Apa warisanmu bagi bumi?" kita menjawab: "Kami menanam bambu, kami menanam kehidupan."
"Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi.
Kalau ada aur berkembang, boleh kita menumpang hidup kembali."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI