Mohon tunggu...
Angga Munandar
Angga Munandar Mohon Tunggu... Advokat

Profession as an Advocate, has a passion for political developments, Education, health and most importantly cryptocurrencies which are currently and continue to develop

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Syair Bambu untuk Negeri: Jalan Hijau Menyelamatkan Alam dan Menghidupkan Rakyat

30 September 2025   17:59 Diperbarui: 30 September 2025   17:59 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain & edit dokumen pribadi penulis yang dipoles dengan bantuan AI

"Aur berumpun akar berjalin, menahan bumi jangan terpecah.

Kalau manusia pandai berpatrin, alam pun selamat dari musibah."

Bambu bukan sekadar tumbuhan. Ia adalah penjaga ekosistem. Ia benteng alam yang tidak meminta gaji, tidak butuh sanjungan.

Bambu sebagai Emas Hijau Ekonomi

Manusia sering silau oleh emas kuning dan emas hitam. Padahal, di depan mata tumbuh subur emas hijau bernama bambu.

Aur tidak memerlukan puluhan tahun untuk matang. Dalam hitungan bulan, ia menjulang. Dalam hitungan tahun, ia siap dipanen, dan dari akar yang sama lahir pula tunas baru. Pelajaran berharga tentang keberlanjutan.

Bambu melahirkan nafkah:

  • Tiang rumah rakyat, dari pondok sederhana hingga arsitektur ramah lingkungan.
  • Meja, kursi, tikar, hingga alat musik.
  • Bahan energi terbarukan, arang briket, bio-komposit, bahkan serat tekstil modern.

Di Jawa Barat, desa-desa hidup dari kerajinan bambu. Di Bali, bambu menjadi panggung seni dan pariwisata. Di banyak daerah, bambu menghidupi pengrajin, petani, dan seniman.

Pantun Melayu berkata:

"Pergi ke dusun mencari rotan, pulang membawa aur sekawan.

Kalau negeri bijak menata tanaman, rakyat sejahtera, makmur kemudian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun