Mochi cekikikan. “Horeee! Ginger akan jadi kurus! Mungkin nanti bisa ikut kontes kucing hias hihihi...”
Black menepuk punggungku dengan ekornya. “Tenang, bro. Kalau kau lapar, aku akan bagi setengah ikan dari dapur Gitika.”
Felix duduk anggun, menutup mata. “Diet akan membuatmu lebih…gagah.”
Aku menatap mereka dengan wajah muram. Tak ada seekor pun yang mengerti betapa serius masalah ini.
Malamnya aku gelisah di bawah pohon sikat botol merah. Bulan menggantung, burung-burung sudah tidur, tapi aku tidak bisa memejamkan mata.
Diet? Artinya porsi makan lebih kecil, wajah lapar yang tidak lagi mempan, dan perut yang akan keroncongan sepanjang hari.
Aku berguling resah. Bagaimana mungkin seorang raja bertahan hidup dengan mangkuk setengah porsi saja? Terbayang dengan Linda. Kadang aku melihatnya hanya makan salad hijau kecil, atau minum jus aneh berwarna hijau pucat. Katanya, itu demi sehat dan langsing.
Aku mencibir dalam hati. Mengapa manusia gila diet. Padahal punya kulkas penuh makanan, tetapi rela menyiksa diri sendiri. Bagiku, kalau lapar ya makan, kalau kenyang ya tidur. Simple, bukan?
Aku menutup mata, menghela napas panjang.
Besok aku akan tahu. Apakah aku masih raja Kenmont Mews… atau korban konspirasi manusia dengan jatah setengah porsi saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI