Terbiasa dan tidak takut akan hal seperti itu lagi Bara memang pria yang sangat nekat.
Untuk kejadian diluar wajar seperti itu dia hanya tersenyum manis dan mengelus kepala ku saat aku marah kepadanya, begitulah sosok nya yang terlalu berani.
Saat ini aku sudah menunggu nya sekitar 15 menit lamanya, dia berjanji akan menjemput ku hari ini.Â
Jarak sekolah kami memang tidak terlalu jauh. Aku sudah hampir bosan menunggu nya diam berdiri seorang diri di depan pintu gerbang sekolah.Â
Entah aku selalu percaya ke kepada Bara walau harus menunggu 3 jam lamanya.
Doa ku terjawab, Bara pun datang..
Sesampainya dia hadapan ku Bara memasang wajah tampan nan polos nya dan sedikit menarik senyuman di wajah nya. Dengan polos serta menyebalkan dia berkata,
"Hehe.. Maaf sayang aku telat" ucap nya.
Aku hanya membalas nya dengan senyuman kecil, mood ku rusak Bara sudah terlanjur menyebalkan siang itu.
Tetapi tetap saja dia pandai menghibur dan merayuku kembali untuk bersamanya.
Kemudian kami pergi ke salah satu Cafe terdekat di Cisauk tepat disamping sekolah ku, entah Bara hanya ingin merayu ku kembali atas kejadian menyebal kan tadi, atau kita sekedar meredakan dahaga yang membakar tenggorokan ku akibat panas nya terik siang ini.