Lato-lato ngetren, viral, dimainkan, buat masalah, berhenti sesaat, lalu dicoba lagi karena penasaran.
Membosankan? Memang. Tapi ya gara-gara FOMO, semua jadi ingin ikutan beli dan main lato-lato walau tahu mainan itu 'mengandung risiko' atau 'konsekuensi'.
Sama seperti penulis, khususnya yang ala zaman now. Bukan yang ala zaman 1990-an alias ABG seperti saya.
Omong-omong, (baca: nulis-nulis) Apakah Anda mengalami FOMO penulis?
Gimana 'sih FOMO-nya penulis ala zaman now itu?
1. Ingin laku dan laris dibaca seperti yang sering mejeng di beranda. Ingin menggaet klik dan pembaca sebanyak-banyaknya.
"Tidak ingin kehilangan kesempatan mumpung masih panas."
Opini: Well, tidak salah 'sih. Namanya juga mata pencaharian. Menulis memang salah satu jalan untuk menghasilkan uang. Jujur saja, kita butuh penghasilan untuk menghidupi keluarga kita.
Baca juga: Cara Penulis Menunjukkan KecerdasanNamun laku dan laris dengan jalan apa dulu? Apakah perlu selalu halalkan segala kata dan cara?