Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Seorang Thinking extrovert | senang belajar | lulusan ekonomi - akuntansi | penulis buku antologi Sekotak Maaf untuk Ibu |

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jangan Fomo sama Berburu Promo

21 Maret 2024   16:10 Diperbarui: 21 Maret 2024   16:20 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Fomo Sama Berburu Promo

"Ketika Orang Miskin Berbelanja, Orang Kaya Berinvestasi.
Belajar tentang uang dan ekonomi sama dengan mempelajari dasar kehidupan. Jangan menjalani kehidupan yang mengharuskanmu bergantung pada orang lain karena tidak memiliki uang. Tapi, kendalikanlah hidupmu secara mandiri."
Kutipan dari Buku "Nak, Belajarlah Soal Uang" by Jeong Seon Yong. 

Dari buku ini banyak hal baik tentang uang yang bisa dipahami. Bijak dalam mengeluarkan uang untuk berbelanja itu sangatlah penting, karena bagai teori bola salju. Jika kita sudah mampu menahan diri dari mengeluarkan uang untuk hal yang tidak perlu maka hidup kita insyaallah setidaknya aman dikemudian hari.

Momentum ramdan dengan bertebarannya promo di mana-mana, bisa menghipnotis kita untuk ikut berburu promo tersebut. Sifat Fomo yang sudah dianggap normal di masyarakat kita sudah tidak lagi membuat kita berfikir panjang untuk tidak ikutan memburu promo tersebut.

Khawatir tertinggal tren yang ada, setiap ada promo apapun dibeli. Sebenarnya apakah barang atau apapun barang konsumsi tersebut perlu kita beli meskipun dengan harga promo? Apakah setelah membelinya kita mendapat efek yang positif di kehidupan kita?

Dari buku "Nak, Belajarlah Soal Uang" by Jeong Seon Young dijelaskan ada tiga rasa uang,
Pertama, rasa ketika berhemat
Kedua, rasa ketika menggunakan uang dengan baik
Ketiga, rasa menghemat uang.
Ketiga rasa uang itu hanya bisa dirasakan oleh orang yang sudah mencicipinya.

Fomo terhadap berburu promo sebaiknya dihindari, salah-salah yang ada akan merusak tatanan  keuangan rumah tangga yang sudah kita bangun. Akhirnya menggunakan dana tabungan untuk konsumsi yang tidak perlu.

Membeli barang tidak harus menunggu promo, jika memang sudah waktunya untuk dibeli karena kebutuhan meski tidak promo maka belilah. Begitupula ketika tidak ada barang yang perlu dibeli, meski ketika promo maka jangan dibeli.

Tujuan dari mengatur uang intinya memliki dana investasi di kemudian hari. Dari buku tersebut juga disebutkan

"Nilai penting dari Investasi adalah poin penting dari ekonomi karena abad ke-21 ini adalah era kapitalisme finansial. Era ketika uang menghasilkan uang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun