"Guru yang Terlupakan"
oleh : Ramadhini
Di masa lalu, guru adalah pelita,
penjaga asa, pemahat jiwa bangsa.
Namun kini, sinarnya meredup perlahan,
terhalang berkas-berkas laporan,
tertimbun tanda tangan dan stempel kebijakan.
Tangan yang dulu menulis ilmu di papan,
kini sibuk mengisi kolom yang tak berujung.
Langkah yang dulu menuju kelas dengan semangat,
kini tertatih di lorong birokrasi yang rumit dan panjang.
Pendidikan berubah jadi angka dan tabel,
seolah nilai murid bisa disamakan dengan data digital.
Kebijakan yang silih berganti,
bukan menguatkan, tapi mengikis makna,
hingga marwah guru perlahan terkikis di mata dunia.
Namun...
di balik lelahnya jiwa pendidik,
masih ada cinta yang tak pernah padam.
Karena menjadi guru bukan sekadar profesi,
tapi panggilan hati,
meski dunia sering lupa menghargai.
Guru tetap berdiri,
meski tak selalu dipuji.
Karena mereka tahu,
masa depan bangsa tumbuh dari ilmu yang mereka bagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI