"Panggilan kepada Reina Ananta Putri untuk segera menghadap ke ruang BK secepatnya, karena ada orang tuanya sudah menunggu" ucap seseorang di speaker.
Mie ayam yang berada di hadapannya tak lagi menggiurkan, kini semua pasang mata menuju kearahnya. Dengan cepat, ia berdiri dan meninggalkan kantin menuju ruang BK.
Tiwi dan Cut tahu, mereka akan mendengar kabar tidak baik jika sahabatnya itu berurusan dengan ruang BK. Mereka segera menyusul sahabatnya itu, dan memastikan mereka akan selalu ada untuk Reina. Karena mereka tahu, sebenarnya Reina sangat rapuh.
***
Di dalam ruang BK sudah ada Bu Lina, Bu Ajeng guru BK, Bu Rahayu yang merupakann wali kelas Reina, dan seorang wanita paruh baya dengan baju dan tas branded yang tak lain dan tak bukan adalah ibu Reina sendiri, Bu Maya namanya.
Suara pintu terbuka dan menampilkan Reina dan teman-temannya.
"ayo Reina masuk" ucap Bu Rahayu kepada Reina, Reina sangat menyayangi Bu Rahayu. Menurutnya Bu Rahayu sudah seperti ibu kandungnya sendiri, meskpiun Bu Rahayu tidak pernah tahu apa di balik kenakalan Reina Bu Rahayu tidak pernah membentak Reina.
Dengan jalan gontay Reina duduk berdampngan dengan ibunya, ibunya sama sekali tidak menatap Reina.
"eh eh ngapain kalian masuk juga?" tanya Bu Lina kepada Tiwi dan Cut
"nemenin Reina bu" jawab Cut dengan polosnya
"keluar kalian, tunggu di luar saja" perintah Bu Lina dengan tangan mengusir.