Mohon tunggu...
Rakelly Adisti
Rakelly Adisti Mohon Tunggu... Lainnya - @rakellyadst

Cuma mahasiswa yang hobi baca.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku Bukan Parasit

29 Februari 2020   07:19 Diperbarui: 29 Februari 2020   07:21 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara Bu Lina menggema di setiap sudut ruangan kelas, semua anak sibuk memperhatikannya tidak ada yang berani memainkan smarthpone bahkan hanya mengobrol dengan teman sebangku saja tidak berani, seperti masuk ke dalam lubang buaya dan mencari mati saja. Hingga tiba-tiba seorang gadis dengan rambut diikat pony tail menyusup ke dalam kelas membuat semua pasang mata menolehnya, yang di perhatikan memberi aba -aba agar semua temannya tetap memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan itu.

 "sutttt" ucap Reina. Dengan langkah hati-hati dan sedikit menjongkok ia hampir sampai di bangkunya. Tinggal beberapa langkah lagi ucapnya dalam hati. Namun usahanya sia-sia, Bu Lina sudah lebih dulu menangkap sosok yang mengganjal menurutnya.

" REINA ANANTA PUTRI" teriak Bu Lina yang membuat semua murid terdiam seribu bahasa.

Reina tertegun, ia merutuki nasibnya kini. Aduh mampus batinya menjerit. Dengan perlahan ia berdiri dan menatap sepasang mata elang yang kini sepertinya sudah ingin memangsanya.

" kamu ini mau sampai kapan begini, telat teruss" bentak Bu Lina kepada Reina.

Yang di bentak hanya diam seribu bahasa tanpa berkutik, menurutnya percuma memberikan alasan jika alasannya saja sudah pasti tidak di terima.

 " kamu mau jadi patung ? Atau cita-cita kamu jadi patung?" ucap Bu Lina yang membuat semua murid di dalam kelas tertawa terbahak-bahak.

" kenapa ada yang lucu?" ucap Bu Lina datar kepada semua murid dan membuat semuanya kembali diam.

"saya sudah cape ya Reina, setiap pelajaram saya kamu selalu telat. Nilai mu sangat anjlok. Mau jadi apa kamu?" tegas Bu Lina kepada Reina.

"maaf bu" ucap Reina pelan. Sebenarnya bukan karena Reina bodoh dan pemalas. Tapi, menurutnya jika ia melakukan yang terbaik tetapi tetap tidak dihargai untuk apa.

"kamu ga kasian sama orang tua kamu?" ucap Bu Lina yang membuat Reina terseyum getir. Orang tua? Ingin rasanya tertawa berbahak-bahak. Bukan kan seharusnya ia yang bertanya kepada orang tuanya apa mereka tidak kasihan dengan Reina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun