1. Ayunkan tangan hingga kedua lengan membentuk sudut 90 derajad. Tangan mengepal dan tidak terlalu tinggi atau rendah (tidak melebihi dagu).
2. Lari di tempat dengan mengangkat lutut tinggi.
3. Gabungkan dua gerakan tersebut di tempat. Mulai perlahan kemudian dipercepat (lakukanlah berulang-ulang).
4. Kemudian lakukanlah mulai dengan lari di tempat dilanjutkan sambil bergerak maju sampai jarak kurang lebih 30 m. Selama berlari, kayuhan kaki harus cepat. Naikkanlah lutut kaki depan setinggi mungkin. Kaki belakang harus menolak lintasan seringan mungkin. Tolakan-tolakan seperti ini memungkinkan laju pelari makin meningkat. Agar tolakan itu dapat berlangsung efisien, larilah dengan ujung kaki. Posisi badan sedikit condong ke depan. Posisi ini terus bertahan sampai menjelang finish. Di samping itu, kayuhan kaki yang cepat diikuti oleh ayunan tangan yang sama cepatnya. Usahakanlah badan elastis mengikuti gerakan tangan dan kaki, asalkan tidak berlebihan.
c. Teknik Melewati Garis Finish
Di samping teknik berlari dan start yang baik, masih ada yang harus diperhatikan oleh pelari cepat atau pelari jarak pendek yaitu bagaimana melewati garis finish, agar catatan waktu dapat menjadi lebih baik. Tidak ada keharusan yang pasti, tetapi seorang pelari dapat menggunakan salah satu teknik sebagai berikut:
1. Berlari terus dengan kecepatan optimal sampai melewati garis finish pada jarak 10 m atau lebih.
2. Pelari mencondongkan badannya ke depan dengan kedua tangan/lengan ditarik ke  belakang.
3. Saat melewati garis finish, jatuhkanlah dada ke depan. Caranya adalah dengan memutar dada sehingga salah satu bahu menjorok ke depan.
Perlu diingat, saat menyentuh garis finish, kecepatan lari jangan dikurangi. Larilah terus sampai beberapa meter dari garis finish.
Atlet lari cepat dapat mencapai prestasi terbaiknya setelah menguasai: