Mohon tunggu...
Dr. Raiders Salomon Marpaung.
Dr. Raiders Salomon Marpaung. Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Olahraga Purna Tugas

Nama :Dr. Raiders Salomon Marpaung, MM. Alamat :Jl. Toram I No. 5, Jakarta 11820 Tempat, tanggal lahir :Bandung, 18 April 1962 Status : Menikah Pekerjaan: Purna Tugas Guru PJOK di SMPK 6 PENABUR Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Atletik (Nomor Lari)

14 Juni 2021   19:46 Diperbarui: 14 Juni 2021   22:50 3965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknik Start Jongkok Dok: freedomsiana.id

Sudah setahun lebih, pendidikan di Indonesia menerapkan mengajar dari rumah bagi guru dalam mengajar dan belajar dari rumah bagi peserta didik dalam belajar. Situasi seperti ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu termasuk guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan proses belajar mengajar.

Dengan penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ), penggunaan teknologi bukan hanya sekedar untuk transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga merupakan upaya agar pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Dalam kondisi seperti ini, mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan juga perlu melakukan upaya tersebut.

Upaya tersebut antara lain melakukan penyesuaian penyampaian materi ajar dengan melakukan pemetaan untuk memilih materi essensial yang akan diajarkan. Untuk mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), salah satu materi ajar essensial yang perlu disampaikan kepada peserta didik kelas 8 adalah materi tentang Atletik. Teknologi yang digunakan sebagai media dalam proses belajar mengajar antara lain zoom meeting, google classroom, youtube dan ruang kelas kompasiana untuk memastikan pembelajaran tersampaikan dengan baik.

A. Pengertian Atletik

Kata atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu athlon yang berarti berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpainya pada kata pentathlon yang terdiri dari kata penta berarti lima atau panca dan athlon yang berarti lomba. Dengan demikian, pentathlon berarti pancalomba atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor.  

Perlombaan atletik meliputi nomor perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar. Dalam bahasa Inggris, perlombaan tersebut dinamakan dengan istilah track and field, yang kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field).

Istilah athletik dalam bahasa Inggris mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah cabang olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. Berjalan, berlari, melompat, dan melempar adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah panjang kehidupan manusia.

B. Sejarah Singkat Atletik

Ratusan tahun sebelum Masehi, berbagai suku bangsa mengadakan pertandingan untuk memilih siapa yang terkuat diantara dua orang pesertanya. Pertandingan tersebut bertujuan untuk memperoleh sesuatu hadiah atau untuk mendapatkan keududkan dalam kerajaan. Biasanya pertandingan tadi berakhir dengan tewasnya salah seorang dari pesertanya, karena sudah menjadi pertarungan antara hidup dan mati keduanya.

Bangsa Yunani yang terkenal sebagai bangsa yang berkebudayaan tinggi lambat laun berpendapat, bahwa pertandingan antar manusia tersebut sebetulnya tidak ada gunanya dan mempunyai pengaruh yang buruk bagi para penonton.

Segera diadakan perubahan dalam pertandingan ini dan coraknya jauh berlainan dari pertandingan pertama yang disebut tadi.

Kini dalam pertandingan diuji kemahiran pesertanya dalam berlari, melempar, melompat dan lain sebagainya. Jelas, bahwa dengan adanya perubahan ini, sesuatu pertandingan tidak harus berakhir secara tragis dengan mengorbankan jiwa manusia. Pesertanya, baik si pemenang maupun yang kalah tetap menjadi kawan, juga setelah pertandingan usai.

Kaum bangsawan pada abad-abad pertengahan dalam pemeliharaan badan dan dalam melakukan pendidikan jasmani melaksanakan aduan lima, yaitu Lompat, Lari, Lempar Cakram, Lembing dan Gumul, yang seperti diketahui merupakan permainan yang sudah dikenal pada zaman Yunani Purba.

Perkembangan permainan tersebut dari tahun ke tahun meningkat terus, juga jumlah peminat dan penggemarnya menunjukan tendensi menarik. Pada pertengahan abad ke - 19, Inggris yang terkenal sebagai negara yang banyak mengembangkan dan menyebar luaskan berbagai cabang olahraga ke berbagai benua telah berperan dengan nyata untuk mempopulerkan cabang olahraga ini.

Berbagai perguruan di Inggris, seperti Exter Colledge pada tahun 1850 dan Cambridge pada tahun 1855 telah menyelenggarakan pertandingan-pertandingan Atletik, yang mendapat sambutan meriah.

Sembilan tahun kemudian pada tahun 1864 tercatat adanya pertandingan Atletik antar perguruan tinggi dan tidaklah perlu diherankan, bahwa sesudah pertandingan ini, Atletik sangat menarik perhatian umum di Inggris.

Munculnya berbagai klub Atletik menambah majunya perkembangan cabang olahraga ini dengan catatan, bahwa klub-klub Atletik tersebut berjasa menyebar luaskan dan menyuburkan pertumbuhan Atletik di Inggris sendiri dan sampai ke daerah-daerah dominion dan tanah-tanah jajahannya.

Benua Amerika dalam pertumbuhan Atletik tidak mau ketinggalan. Sama halnya dengan Inggris, para pelajar di tanah Uncle Sam ini berperan besar dalam memajukan Atletik.

Pada tahun 1876 berlangsunglah pertandingan Atletik antara perguruan, sedang sebelumnya sejak tahun 1870 New York Atletik Club telah pula menyelenggarakan perlombaan-perlombaan, yang semuanya mendukung pesatnya kemajuan Atletik dan benua yang ditemui oleh Columbus ini.

Sebagai pusat gabungan perkumpulan-perkumpulan Atletik di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1885 berdirilah Amteur Athletic Union dengan puluhan klub dan ribuan anggota federasi ini.

Demikianlah sepintas pertumbuhan dan perkembangan Atletik di Inggris dan Amerika, sedang di negara-negara lain cabang Atletik tumbuh subur dan maju pesat. Berkat perkembangan Atletik seperti telah diuraikan di atas, cabang olahraga Atletik menjadi acara utama pada Olympiade pertama tahun 1896 di Athena, tahun lahirnya Olympic modern, ciptaan seorang bangsawan bangsa Perancis, Baron Pierre de Coubertin.

Seperti diketahui permainan Olympiade kuno telah berkembang dan terus dilangsungkan lebih dari seribu tahun lamanya. Sekitar empat abad setelah Nabi Isa, Olympiade itu tidak pernah diadakan lagi karena adanya larangan Kaisar Roma.

Walaupun demikian Atletik di bagian dunia lain tetap dilakukan oleh penggemarnya dan boleh dikatakan tidak pernah lenyap dalam sejarahnya. 

C. Nomor-Nomor Lari 

1. Pembagian Pada Nomor Lari

a. Lari Jarak Pendek.

Lari jarak pendek disebut juga lari cepat. Merupakan bagian dari nomor-nomor lari pada atletik, seperti halnya lari jarak menengah dan jarak jauh. Jarak yang diperlombakan mulai dari jarak 100 m, 200 m, dan 400 m ditambah nomor khusus 110 m gawang, 400 m gawang, 4 x 100 m (lari estafet), dan 4 x 400 m (lari estafet).

 b. Lari Jarak Menengah.

Lari jarak menengah disebut juga middle distance. Merupakan bagian dari nomor-nomor lari pada atletik, seperti halnya lari jarak pendek dan jarak jauh. Jarak yang diperlombakan mulai dari jarak 800 m, 1.500 m, dan 3.000 m halang rintang.

c. Lari Jarak Jauh.

Lari jarak jauh disebut juga long distance. Merupakan bagian dari nomor-nomor lari atletik, seperti halnya lari jarak pendek dan jarak menengah. Jarak yang diperlombakan mulai dari 5.000 m, 10.000 m, dan Marathon (42.195 m).

Nomor-nomor lari tersebut adalah nomor-nomor yang resmi digunakan pada perlombaan atletik baik ditingkat nasional maupun internasional. Nomor-nomor lari tersebut dilakukan pada lintasan, kecuali untuk marathon dilakukan di jalan raya.

Pada setiap perlombaan lari, dimulai dengan start dari garis yang ditentukan sampai dengan jarak yang ditempuh terlampaui, ditandai dengan garis finish.

2. Teknik Start

Untuk start kita mengenal:

a) Start jongkok, untuk lari jarak pendek.

b) Start berdiri, untuk lari jarak menengah dan jauh.

c) Start melayang, untuk lari sambung (estafet), yang dilakukan oleh pelari ke dua, ke tiga dan seterusnya. Sedangkan pelari ke satu tetap menggunakan start jongkok.

 3. Latihan Lari Jarak Pendek

a. Latihan Start

Start jongkok pada perlombaan lari jarak pendek atau lari cepat merupakan teknik yang harus dikuasai oleh pelari, karena merupakan faktor yang menentukan prestasi pelari. Start yang terlambat akan berakibat tertinggal jauh oleh lawan lainnya, oleh karena itu latihan start berikut ini harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh tahap-demi tahap.

1. Aba-aba pada start jongkok

Aba-aba pada start jongkok adalah sebagai berikut:

a) Bersedia. Dalam pengucapan menjadi: Bersedia.

b) Siap. Dalam pengucapan menjadi: Siaaap.

c) Ya. Dalam pengucapan menjadi: Ya!

2. Teknik start jongkok

Teknik start jongkok adalah sebagai berikut:

(a) Pada aba-aba bersedia, sikap yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

(1) Tempatkanlah lutut kaki belakang di muka ujung kaki depan. Jaraknya kira-kira    satu kepal. Jadi boleh dikatakan ujung kaki belakang hampir segaris dengan tumit kaki depan.

(2) Kedua lengan direntangkan lurus sejajar dengan bahu. Letakkanlah jari-jari tangan di belakang garis start. Bukan telapak tangan yang mengenai lintasan, melainkan bagian pinggir dari telunjuk dan ibu jari.

(3) Pandangan lurus ke depan tidak jauh dari garis start kira-kira 1,5 m. Usahakanlah    agar badan jangan sampai renggang atau tegang.

(b) Pada saat aba-aba siap, sikap yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

(1) Pinggul diangkat ke atas sehingga lutut kaki belakang ikut terangkat sampai di atas tumit kaki depan.

(2) Berat badan diusahakan berada pada kedua belah tangan sehingga bila ada tanda untuk bergerak, pelari akan mudah untuk melesat.

(3) Pandangan disekitar garis start.

(c) Pada saat aba-aba Ya!, tindakan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

(1) Tolakkan kaki belakang ke depan disertai ayunan lengan, meluncur ke depan, dan kayuhlah kaki makin lama makin cepat sampai finish.

(2) Kecondongan badan ke depan kurang lebih 45 derajad, kita harus dapat mengubah sikap badan yang seimbang (stabil) kepada sikap yang tidak seimbang (labil).

Dalam start jongkok dibedakan pada tinggi badan/tungkai seseorang, yang kemudian dikenal dengan:

a) Start pendek

b) Start menengah

c) Start panjang.

Yang menjadi dasar perbedaannya adalah pada aba-aba bersedia.

b. Teknik Lari Cepat

Untuk berlari yang baik diperlukan dasar-dasar gerakan mulai dari ayunan tangan/lengan, angkatan kaki/lutut, dan memelihara kecondongan badan. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Ayunkan tangan hingga kedua lengan membentuk sudut 90 derajad. Tangan mengepal dan tidak terlalu tinggi atau rendah (tidak melebihi dagu).

2. Lari di tempat dengan mengangkat lutut tinggi.

3. Gabungkan dua gerakan tersebut di tempat. Mulai perlahan kemudian dipercepat (lakukanlah berulang-ulang).

4. Kemudian lakukanlah mulai dengan lari di tempat dilanjutkan sambil bergerak maju sampai jarak kurang lebih 30 m. Selama berlari, kayuhan kaki harus cepat. Naikkanlah lutut kaki depan setinggi mungkin. Kaki belakang harus menolak lintasan seringan mungkin. Tolakan-tolakan seperti ini memungkinkan laju pelari makin meningkat. Agar tolakan itu dapat berlangsung efisien, larilah dengan ujung kaki. Posisi badan sedikit condong ke depan. Posisi ini terus bertahan sampai menjelang finish. Di samping itu, kayuhan kaki yang cepat diikuti oleh ayunan tangan yang sama cepatnya. Usahakanlah badan elastis mengikuti gerakan tangan dan kaki, asalkan tidak berlebihan.

c. Teknik Melewati Garis Finish

Di samping teknik berlari dan start yang baik, masih ada yang harus diperhatikan oleh pelari cepat atau pelari jarak pendek yaitu bagaimana melewati garis finish, agar catatan waktu dapat menjadi lebih baik. Tidak ada keharusan yang pasti, tetapi seorang pelari dapat menggunakan salah satu teknik sebagai berikut:

1. Berlari terus dengan kecepatan optimal sampai melewati garis finish pada jarak 10 m atau lebih.

2. Pelari mencondongkan badannya ke depan dengan kedua tangan/lengan ditarik ke   belakang.

3. Saat melewati garis finish, jatuhkanlah dada ke depan. Caranya adalah dengan memutar dada sehingga salah satu bahu menjorok ke depan.

Perlu diingat, saat menyentuh garis finish, kecepatan lari jangan dikurangi. Larilah terus sampai beberapa meter dari garis finish.

Atlet lari cepat dapat mencapai prestasi terbaiknya setelah menguasai:

a) Teknik start.

b) Teknik berlari.

c) Teknik melewati garis finish.

d. Peraturan Permainan Nomor Lari

Lari cepat digolongkan pada lari jarak pendek sampai dengan jarak 400 m. Yang dilombakan berdasarkan peraturan PASI/IAAF adalah 100 m, 200 m, dan 400 m. Untuk lapangan tertutup (indoor) dapat juga dimulai dari nomor 60 m.

Dalam perlombaan lari cepat dapat dibagi menjadi beberapa babak dan tiap babak dibagi beberapa seri. Pada babak final paling banyak diikuti oleh 8 pelari. Petugas-petugas perlombaan terdiri dari:

(1) Roll call, tugasnya: mencatat kehadiran atlet.

(2) Starter, tugasnya: memberikan aba-aba.

(3) Timer, tugasnya: mencatat waktu.

(4) Juri kedatangan, tugasnya: memperhatikan urutan kedatangan pelari.

(5) Pengawas lintasan, tugasnya: memperhatikan pelari yang keluar lintasan.

Referensi:

  1. Asep Kurnia Nenggala dan Irwansyah. 2017. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Bandung: Grafindo Media Pratama.
  2. Sukadiyanto. 2019. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Bogor: Quadra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun