Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bulan Purnama dalam Cangkir Kopi

14 Agustus 2021   19:38 Diperbarui: 14 Agustus 2021   19:40 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan purnama di dalam cangkir kopi
bercerita tentang seorang gadis
yang mengunyah air matanya sendiri.

Terasa perih dan getir memang
tapi dia tetap menelannya
karena telah berjanji pada diri sendiri
tidak boleh ada air mata yang jatuh
ke lantai
untuk lelaki yang telah meninggalkannya
berbulan-bulan lamanya.

Bulan purnama dalam cangkir kopi
ambyar
bersama adukan sendok tembaga.
 
Suara sendok berdenting-denting
menyayat malam sepi tipis-tipis
suara denting berganti dengan suara seruput
lelaki, kopi dan sunyi yang telah berjodoh.

Tidak ada lagi nikmat pada seruputan itu
getir pun tidak.

Lelaki itu telah berjanji pada dirinya sendiri
tidak akan jatuh pada rasa apapun lagi
setelah meninggalkan gadis cinta pertama
berbulan-bulan lamanya.

--- 

kota daeng, 14 Agustus 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun