Tawa gugup, langkah kecil, dan mata penuh harap. Puisi ini merayakan hari pertama sekolah dengan cinta, rindu, dan keberanian yang hangat.
Gadis itu ... garis batas siluetnya terukir jelas di antara bulan bulat penuh
Hujan terakhir jatuh beberapa minggu yang lalu, lalu pamit pada pelangi, pada sungai.
Tidak jemukah aku memetik rindu dari relung-relung malam? Entahlah.
Pesona Cantik : Puisi karya Indriwahyuni terinspirasi pribadi cantik hamba ciptaan Alloh SWT. Cantik rupa dan hati terpancar meneduhkan hati.
Tidak boleh ada yang menghalangiku kali ini. Aku akan duduk menggunakan pelana di atas punggung ular kayu.
Senja ini, tirai hujan terbentuk dari kata-kata yang menguap dari peradaban sepanjang hari.
Selebrasi? Buat apa. Matahari yang sama masih akan betah bersinar untuk kita
"kamu lebih kuat dari pada yang kamu pikir"
Di bawah purnama dan sisa-sisa gerimis, Sinterklas berjalan pelan-pelan menyusuri tepian kota.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga akan memanggil mendung ke atas kota-kotamu
Mari menjalankan ibadah kata-kata. Mengamini setiap permohonan yang diucapkan dalam-dalamsebelum meniup lilin ulang tahunmu.
Sebuah lilin kecil menyala di tengah malam yang gelap gulita. Berjuang dia agar gelap tidak menguasainya
Yang manis itu gula. Yang manis dan memabukkan itu tuak.
Seandainya saja waktu bisa direntangkan seperti karet mungkin kita tidak akan didera sesalkarena ada perjumpaan yang terlalu singkat.
Matahari lima tahunan sudah terbit waktunya pemimpin-pemimpin baru dan para laskar bekerja.
Puisi ini menggambarkan setiap rasa yang datang dan pergi dengan semua penyesalan sehingga ketika cinta yang lain datang itu akan terasa hambar.
Malam semakin larut. Seorang pengemis tua memandang lampu lalu lintas satu-satunya teman bercerita di antara rimba metropolitan.dengan cemas.
Malam semakin larut, tapi apa daya aku kini terperangkap di bawah cahaya purnama.
Alangkah indah rumah yang dibangun dari iman, harapan dan cinta. Rumah yang selalu dirindukan setelah mengembara ribuan mil jauhnya