Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bersyukur

12 Oktober 2025   19:50 Diperbarui: 12 Oktober 2025   19:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Avi Chomotovski dari Pixabay

Bersyukur.
Sebuah kata yang dekat
tapi sering kali terasa begitu jauh.
Pun sebaliknya
sering kali kita melihatnya begitu jauh
padahal sejatinya dia ada cukup dekat.

Mungkin karena kita acap meletakkannya
setelah keajaiban besar terjadi dalam hidup kita.
Padahal hal-hal sederhana di sekitar kita pun
selalu penuh keajaiban
hanya perlu mata hati yang jeli untuk menemukannya.

Bersyukurlah.
Bahkan jika kita nyaris kehabisan alasan untuk bersyukur
letakkan telapak tangan di atas dada
dan bersyukurlah untuk keajaiban kehidupan
yang masih betah berdenyut untuk kita.

Semoga kelak jika waktu kita tiba
Sang Empunya kehidupan akan berkata dengan damai
Pulanglah, rasa syukurmu telah menyelamatkan engkau.

---

barombong, 12 oktober 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun