Malam masih bercengkerama dengan bangku taman layaknya dua kawan lama yang baru bersua.
Selamat pagi, aku menyapa jantung yang mengambil ancang-ancang panjang seolah hari ini kami akan bekerja keras membolak-balik jalan kehidupan.
Isu ini menjadi momentum untuk memperlihatkan kepada semua pihak bahwa Singapura memang sungguh-sungguh menjaga iklim dalam negeri yang kondusif.
Kenanglah dia seperti mengenang para pahlawan di antara nisan-nisan putih bersih setelah masa kemerdekaan diraih.
Bubur yang masih panas membuat bibir mungil membentuk lekuk-lekuk lucu antara segera melumat atau melepeh dahulu.
“Kamu selalu datang terlambat,” mungkin seperti itu ucap purnama. Dan Venus akan menjawab, “ah, kamu yang pamit terlalu cepat.”
Tapi kamu juga bisa jadi sekadar kata tunggal yang tidak butuh apa-apa lagi selain tanda seru di belakang kata, menafikan imbuhan dan konjungsi.
Rara tersipu-sipu dengan ucapan Adam. Dia ingin berkata "buktinya kamu tidak bertekut lutut", tapi kembali diingatnya pesan Mbah Roy: Jual mahal!
Rara membenarkan sekaligus meyakinkan diri kalau dukun yang didatangi ini memang bukan dukun abal-abal.
Bertemu sanak keluarga dan orang-orang terkasih merajut syukur dari jiwa yang fitri dalam suasana rindu asali jauh lebih hakiki.
Hari baru akan menghempaskan pantatnya ke atas kursi pesawat, saat tatapannya tertuju pada salah satu awak kabin yang sedang menata bagasi penumpang.
Dalam perjalanan jauh daya tahan tubuh cenderung menurun. Akibatnya ada saja masalah kesehatan yang bisa terjadi selama perjalanan tersebut.
Sudah malam, Nak tutuplah jendela di tepi meja belajarmu.
Berbeda dengan air yang mengalir karena perbedaan potensial minyak goreng mengalir karena perbedaan harga.
Mimpi itu dituliskannya pada lembar-lembar resolusi pada buku-buku catatan pribadi dan pada dinding kamar dan cermin kamar mandi.
Jika strategi menyelesaikan carut marut minyak goreng ini dianalogikan dengan sebuah perang, Mendag ternyata punya musuh dalam selimut.
Dingin masih melekat di udara dan kisah sengsara baru akan diawali ketika Petrus menyangkal Yesus tiga kali.
Begitu sebuah pesan dipublikasikan, penafsiran makna pesan tersebut akan sangat tergantung oleh interpretasi dan pemahaman penerima pesannya.
Beberapa penyesalan bisa tiba terlambat lebih lambat dari rambut hitam yang berubah warna jadi putih tapi bisa juga sampai lebih cepat.
Bersama asap hitam itu mahasiwa-mahasiswa yang merayakan perjuangan sedang melangitkan sumpah serapah untuk oligarki.