Udara berbau karbon, sumpah serapah pemilik kendaraan yang bersenggolan, kemacetan, kembali di depan mata.
Mobilisasi ratusan orang dan dana miliaran rupiah, sering kali berawal dari keputusan-keputusan dalam rapat
Bukankah “berburu” takjil tidak hanya sekadar transaksi saja? Ada gotong-royong di sana, ada silaturahmi di sana.
Lalu apa yang kamu cari? Apakah parade burung-burung camar yang berarak pulang,
Kapan terakhir kali kita memasukkan rupiah ke pundi-pundi amal, tanpa menengadahkan kepala kepada Tuhan lalu menodong dengan halus.
Di antara gelap, aku mengintip cahaya atau mungkin cahaya itu yang mengintipku?
Beristirahatlah, hai jiwaku, nikmatilah kedamaian. Kecaplah indahnya senyap yang disodorkan semesta.
Jarang sekali harga bisa bersahabat dengan rakyat jelata. Malah lebih sering berkelahi, gontok-gontokan, sampai berdarah-darah.
Asap di atas cangkir kopi luruh di dalam kabut yang menyelimuti lereng bukit. Hanya kabut sejauh mata memandang dan pucuk pinus yang mengintip.
Hei lihat, ada bintang jatuh, kata orang waktunya mengirim harapan pada langit.
Setiap hari Senin adalah perayaan. Kita merayakan akhir pekan yang berakhir dengan istimewa.
Deden, Parjo dan Sule adalah cerminan masyarakat yang polos, jujur dan mau bersahabat dengan kehidupannya masing-masing.
Dengan dalih makhluk modern, kita selalu memaksa diri bergerak lebih cepat. Memacu diri bergerak lebih cepat.dan lebih cepat
Waktunya menunjukkan perasaan, lewat kata-kata, puisi, pesan, lewat cokelat atau bunga dan lewat tinta di ujung jari.
Harapan jua yang membuat kita beramai-ramai menggerakkan kaki menuju TPS masing-masing.
Pada jam-jam yang dihabiskan di depan layar gawai dan cumbu rayu serta puja-puji virtual mereka berharap pada semesta.
Jadi, biarlah bahuku, bahumu, bahu-bahu kita, ditegarkan waktu dan rindu yang bisa begitu tak bertepi
Jejak karbon bisa dihasilkan oleh individu, sekelompok orang, bahkan oleh produk tertentu. Misalnya pakaian yang anda kenakan saat ini.
Pintu merah jambu terbuka. Di baliknya ada sepasang mata malu-malu, dan segaris senyum malu-maludari lelaki muda hampir melewatkan waktu janjian.
Jarum jam semakin letih setiap kali melompat dari angka yang satu ke angka yang lain.