Jatuh cinta secukupnya, rindu secukupnya, bahagia secukupnya, tertawa secukupnya.
Mungkin kita pun butuh minyak goreng untuk melicinkan kata-kata, membuatnya meluncur deras, berjatuhan dari kepala ke atas kertas.
Senja tiba lebih lambat kali ini. Mungkin karena jalanan masih sepi dari pedagang takjil.
Laila tidak sendiri. Ada ribuan Laila lain di luar sana yang pintu rejekinya tertutup di awal Ramadan.
Puisi tentang malam di bulan Ramadan penuh berkah.
Susah tidur, malam, puisi, puisi sedih, takdir getir, lamunan malam, sajak sedih, air mata malam, poem, kesedihan tak terlupakan, sedih setengah mati
Senyapnya malam merambat pelanMenggapai batas cakrawalaDi situlah inspirasi datingMenghidupkan mimpi membuka jalan.Di tengah gelap yang membisuSaat du
Mereka orang-orang yang tidak bercerita. Mereka hanya berusaha menjalani hidup seperti kemarin
Berbahagialah mereka yang mendengar pintu hatinya diketuk cinta.
Di balik sunyi, malam hadir, Bayangan panjang menari liar. Angin berbisik, suara misteri, Kegelapan menyelimuti bumi. Bintang-bintang bertaburan di l
Pejabat yang satu ingin melibatkan warga sekitar pantai untuk mencabut pagar-pagar tersebut.
Saat itulah aku menyadari, nyanyian itu ternyata sudah pindah ke dalam kepalaku.
Memberi makan peradaban adalah pekerjaan mulia, apalagi memberi makan satu generasi bangsa.
Perjalanan yang lain diciptakan dari keajaiban. Sebuah jembatan tiba-tiba muncul pada jalan yang kita pikir sudah putus.
Jangan sedih, Coach. Para pengambil keputusan sudah menjalankan peran mereka.
Yang ada tinggal kopi gula aren, sahut wanita tua itu
Jendela itu tertutup tidak begitu rapatKetika angin kencang menyapa, ia pun terbukaSeekor kucing hitam pun melompatIa sepertinya berupaya untuk menutu
Di bawah purnama dan sisa-sisa gerimis, Sinterklas berjalan pelan-pelan menyusuri tepian kota.
Hari ini lilin ketiga dinyalakan, pertanda sebuah masa penantian akan harapan pada keselamatan
Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga akan memanggil mendung ke atas kota-kotamu