Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Cafe yang Sepi

6 Agustus 2025   20:05 Diperbarui: 6 Agustus 2025   17:53 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar oleh Engin Akyurt dari Pixabay

Rasa bahagia
nelangsa
terkejut
kecewa
lucu
biasanya semua ada di sini
dengan musik latar sebagai pengikatnya.

Tapi hari-hari ini cafe kami sepi.
Denting gelas beradu dengan sendok
percakapan kecil di atas sofa
dan di bawah lampu gantung
tidak akan cukup untuk menghalau senyap itu.

Jadi biarlah
kami menabung "rasa" yang dibawa pelanggan
yang masih sudi berkunjung
ke dalam celengan ayam.

Sedikit demi sedikit
sampai nanti cukup untuk membayar royalti.

---

kota daeng, 6 agustus 2025 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun