Mohon tunggu...
A.A. Sandre
A.A. Sandre Mohon Tunggu... penikmat kata dan kopi

sekata sekopi

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Anak Pejuang (Bagian III)

6 Juli 2025   18:47 Diperbarui: 15 September 2025   11:29 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu aku bergegas bangkit dan melangkah keluar kamar menemui Ibu. Aku mengutarakan rencanaku untuk pergi pelesir besok pagi. Tanpa berpikir panjang, Ibu bersetuju.

"Baiklah, kita akan pelesir besok pagi," kata Ibu memeluk tubuhku dengan erat.

Pagi yang kutunggu telah tiba. Mentari datang dengan sinar terang. Ibu baru saja usai membereskan pekerjaan rumah dan bersiap untuk pergi. Bianti dan Marjani tampak semringah. Begitu juga Hashim yang sudah bersiap. 

"Kita berangkat sekarang," kataku seraya menatap wajah Ibu dengan senyum lebar.

"Hayu," kata Bianti berbinar-binar.

"Aku siap pergi," kata Marjani.

"Aku juga," Hashim menimpali sambil memamerkan tas punggung kecil kesukaannya.   

"Baiklah," kata Ibu.

Kami melangkah meninggalkan rumah dengan hati riang. Cuaca yang cerah memberi kami kemudahan di perjalanan. Jakarta sedang bermandikan cahaya mentari tanpa terhalang mendung. Inilah saat yang paling ditunggu oleh banyak orang di musim penghujan. 

Kini kami menyinggahi taman yang menawan, pemandangan penuh warna. Bunga-bunga terindah sedang mekar. Burung-burung kecil beterbangan dengan sayap yang lincah. 

Ibu kontan tertawa melihat tingkah jenaka Hashim yang sedang tergopoh mengejar seekor kupu-kupu. Sayap kupu-kupu itu berhasil membawanya terus menghindar dari jangkauan tangan Hashim. Bianti dan Marjani juga berkejaran dengan kupu-kupu yang lain. Sesekali aku menyusul berlari di belakang mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun