Mohon tunggu...
nurfadhilah rauf
nurfadhilah rauf Mohon Tunggu... Dosen, Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Pendidikan

Licensed Promotor STIFIn Family

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sendawa: Uap Neraka atau Pencernaan Bahagia

7 Juni 2025   04:26 Diperbarui: 7 Juni 2025   04:26 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah nggak sih kamu sendawa di depan orang terus langsung merasa berdosa? Apalagi kalau ada yang nyeletuk, "Eh, katanya sendawa itu uap neraka loh!"

Waduh, serem banget ya? Tapi... emang iya?

Eits, sebelum buru-buru merasa berdosa karena perutmu bersuara, kita intip dulu faktanya.

Menurut Cleveland Clinic, sendawa (belching) terjadi ketika tubuh melepaskan gas yang tertelan, biasanya berasal dari makanan, minuman, atau udara yang masuk saat makan terlalu cepat. Secara medis, ini sangat normal dan umum.

Bahkan menurut data National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sekitar 15--20% orang dewasa mengalami sendawa berlebih sebagai bagian dari gangguan pencernaan ringan.

Apa Itu Sendawa?

Secara simpel, sendawa adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan gas berlebih dari lambung melalui mulut. Biasanya terjadi setelah makan atau minum, apalagi kalau kamu doyan minum es soda, makan mie instan pakai cabai setengah ladang, atau kebanyakan gorengan di warung sebelah.

Sendawa ini bisa:

  • Menandakan kamu kenyang atau kembung,

  • Menjadi pertanda lambung sedang bekerja keras,

  • Bahkan bikin kamu merasa lega, terutama kalau badan lagi nggak enak.

Menurut survei kecil di beberapa forum kesehatan (termasuk Healthline dan WebMD), banyak orang justru merasa lebih nyaman dan rileks setelah sendawa, terutama saat flu, masuk angin, atau setelah makan besar. Jadi, kamu tidak sendiri!

Sisi Medis: Ada Apa di Balik Sendawa?

Dalam dunia medis, sendawa memang biasanya hanya disebut sebagai reaksi dari gas berlebih, tapi kadang jadi gejala tambahan dari kondisi lain, seperti:

  • Dispepsia (gangguan pencernaan)

  • GERD (asam lambung naik)

  • Aerophagia (kebiasaan menelan udara tanpa sadar)

  • Stres psikosomatis

Tapi yang menarik, penelitian psikosomatik menunjukkan bahwa tubuh bisa "mengekspresikan ketidaknyamanan emosional atau stres dalam bentuk fisik" --- termasuk perut kembung, mual, dan... yes, sendawa.

Dalam jurnal Psychosomatic Medicine, disebut bahwa "emotional stress can alter gastrointestinal motility and lead to air swallowing, bloating, and belching." Jadi, sendawa bisa jadi outlet tubuh saat emosi numpuk atau saat sistem pencernaan kepayahan.

Sisi Tradisional & Holistik: Energi Negatif Keluar?

Kalau kamu akrab dengan pendekatan seperti:

  • Pengobatan Timur (misalnya TCM -- Traditional Chinese Medicine),

  • Refleksiologi atau akupresur,

  • Bahkan ruqyah syar'iyyah atau bekam (hijamah),

...maka sendawa sering dianggap mekanisme tubuh mengeluarkan "angin buruk", racun, atau unsur negatif dari dalam.

Contoh:

  • Dalam terapi ruqyah, orang bisa sendawa keras saat ayat dibacakan, dianggap sebagai reaksi dari energi jahat yang keluar.

  • Dalam bekam, pasien kadang merasa ringan atau sering bersendawa setelah darah kotor dikeluarkan.

Jadi, ada benarnya kalau kamu merasa:

"Sendawa itu bukan sekadar gas. Tapi ada 'beban' yang ikut keluar."

Ini valid sebagai pengalaman psikosomatik dan spiritual-fisik.

Trus, Sendawa = Uap Neraka?

Nah, bagian ini yang suka bikin salah paham. Ada ungkapan yang sering dikutip: "Sendawa itu uap dari neraka." Tapi sebenarnya, ini bukan hadits Nabi SAW. Pernyataan tersebut datangnya dari seorang ulama zuhud (sufi), Ibrahim bin Adham, sebagai bentuk peringatan moral biar kita nggak rakus atau kekenyangan terus-terusan.

Dalam hadits shahih, Rasulullah SAW justru pernah menegur orang yang sendawa keras di depannya:

"Tahanlah sendawamu dariku, karena orang yang paling kenyang di dunia adalah yang paling lama lapar di akhirat."
(HR. Ibnu Majah)

Catat ya, yang ditegur bukan sendawanya, tapi gaya hidup kekenyangannya.

Kalau Sendawa Saat Shalat?

Nah ini, sering bikin bingung juga.

Hukum sendawa saat salat secara fiqih: tidak membatalkan salat, karena tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan wudhu maupun salat. Tapi tetap perlu dijaga adab dan sikapnya.

Tapi, hati-hati kalau sendawanya bau!
Kalau kamu sendawa sambil keluar bau makanan yang menyengat (misalnya bawang, jengkol, atau sisa sate padang), dan kamu salat berjamaah, ulama menganjurkan untuk tidak mengganggu makmum lain.

Contohnya, Imam Nawawi berkata bahwa jika bau mulut karena makanan bisa mengganggu orang lain dalam shalat jamaah (terutama di masjid), maka sebaiknya menghindari makanan penyebabnya atau tidak ikut jamaah dulu. Bukan karena sendawanya, tapi karena prinsip menjaga kenyamanan jamaah.

Jadi:

  • Kalau sendawa tanpa bau lanjut salat seperti biasa.

  • Kalau sendawa berbau tajam dan kamu makmum dekat orang lain tahan sebisa mungkin, atau usahakan wudhu dan sikat gigi dulu sebelum salat berjamaah.

Jadi, Gimana Perilaku yang Bener?

Tenang... sendawa bukan dosa. Tapi tetap ada adabnya, terutama kalau kamu lagi di tempat umum, kajian, rapat, atau ngobrol bareng orang lain. Berikut tips santuy penuh etika:

  • Tutup mulut saat sendawa,

  • Minimalkan suara, kalau bisa,

  • Ucapkan 'alhamdulillah' pelan (opsional),

  • Jangan dibuat bangga, apalagi sambil pamer "Kenyaaang banget, bruh!"

Kalau kamu udah berusaha menahan dan tetap bersuara dikit? Ya udah. Namanya juga tubuh, bukan robot.

Menurut penelitian di jurnal Clinical Gastroenterology, sekitar 30% pasien GERD mengalami sendawa berlebihan, dan 45% kasus sendawa terkait stres atau pola makan tidak teratur.

Kalau kamu merasa sendawa muncul terlalu sering, terutama di luar waktu makan, bisa jadi itu sinyal dari tubuh yang minta diperhatikan --- bukan hanya ditahan.

Santai Aja, Tapi Tetap Sopan

Sendawa bukan uap neraka, tapi juga bukan alasan untuk sendawa sembarangan. Ini cuma cara tubuh melepas tekanan. Sama seperti kita butuh napas lega, perut juga butuh "healing".

Jadi, kalau kamu abis makan pecel lele level pedas jontor dan akhirnya sendawa?
Ucapkan alhamdulillah, tarik napas, terusin hidupmu dengan tenang.

Kalau kamu suka artikel ini, boleh dong di-share ke temanmu yang suka nyinyir sendawa atau ke grup WA keluarga yang isinya suka ngasih "hadits meragukan". Santai tapi nyambung, ya nggak?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun