Mohon tunggu...
nurfadhilah rauf
nurfadhilah rauf Mohon Tunggu... Dosen, Konsultan Keluarga, Kesehatan dan Pendidikan

Licensed Promotor STIFIn Family

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sendawa: Uap Neraka atau Pencernaan Bahagia

7 Juni 2025   04:26 Diperbarui: 7 Juni 2025   04:26 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, bagian ini yang suka bikin salah paham. Ada ungkapan yang sering dikutip: "Sendawa itu uap dari neraka." Tapi sebenarnya, ini bukan hadits Nabi SAW. Pernyataan tersebut datangnya dari seorang ulama zuhud (sufi), Ibrahim bin Adham, sebagai bentuk peringatan moral biar kita nggak rakus atau kekenyangan terus-terusan.

Dalam hadits shahih, Rasulullah SAW justru pernah menegur orang yang sendawa keras di depannya:

"Tahanlah sendawamu dariku, karena orang yang paling kenyang di dunia adalah yang paling lama lapar di akhirat."
(HR. Ibnu Majah)

Catat ya, yang ditegur bukan sendawanya, tapi gaya hidup kekenyangannya.

Kalau Sendawa Saat Shalat?

Nah ini, sering bikin bingung juga.

Hukum sendawa saat salat secara fiqih: tidak membatalkan salat, karena tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan wudhu maupun salat. Tapi tetap perlu dijaga adab dan sikapnya.

Tapi, hati-hati kalau sendawanya bau!
Kalau kamu sendawa sambil keluar bau makanan yang menyengat (misalnya bawang, jengkol, atau sisa sate padang), dan kamu salat berjamaah, ulama menganjurkan untuk tidak mengganggu makmum lain.

Contohnya, Imam Nawawi berkata bahwa jika bau mulut karena makanan bisa mengganggu orang lain dalam shalat jamaah (terutama di masjid), maka sebaiknya menghindari makanan penyebabnya atau tidak ikut jamaah dulu. Bukan karena sendawanya, tapi karena prinsip menjaga kenyamanan jamaah.

Jadi:

  • Kalau sendawa tanpa bau lanjut salat seperti biasa.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun