Mohon tunggu...
Lala
Lala Mohon Tunggu... Penulis

Suka nulis, suka mikir, kadang overthinking tapi produktif. Pernah ikut kursus psikologi dari Yale dan Mini MBA dari IBMI Berlin—karena belajar itu seru, apalagi kalau bisa dibagi. Sempat tercatat di Asian Book of Records, alhamdulillah bukan karena hal viral. Di Kompasiana, saya nulis buat ngobrol—dengan diri sendiri dan siapa pun yang nyempetin baca.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Cincin untuk Sheila : Proyek Terakhir

3 April 2025   17:30 Diperbarui: 3 April 2025   21:19 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat Oleh AI

Sungguh terasa amat nyata.

___

Hari Kelima: "Kau Tidak Bisa Pergi"

Sheila menginap di rumah temannya, mencoba menjauh dari apartemennya sendiri. Tapi rasa tidak nyaman tetap mengikuti.

Pagi itu, ia menerima pesan dari nomor tak dikenal.

"Kenapa pergi? Aku sudah menunggumu lama."

Gemetar, ia memeriksa apartemennya melalui CCTV online yang terpasang di ruang tamu.

Di layar, ia melihat sesuatu yang membuat napasnya tercekat.

Kotak itu---yang seharusnya ada di kamarnya---kini ada di sofa. Dan seseorang duduk di sampingnya.

Seorang pria tinggi dengan senyum terlalu lebar.

Ryan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun