Mohon tunggu...
Lala
Lala Mohon Tunggu... Penulis

Suka nulis, suka mikir, kadang overthinking tapi produktif. Pernah ikut kursus psikologi dari Yale dan Mini MBA dari IBMI Berlin—karena belajar itu seru, apalagi kalau bisa dibagi. Sempat tercatat di Asian Book of Records, alhamdulillah bukan karena hal viral. Di Kompasiana, saya nulis buat ngobrol—dengan diri sendiri dan siapa pun yang nyempetin baca.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Cincin untuk Sheila : Proyek Terakhir

3 April 2025   17:30 Diperbarui: 3 April 2025   21:19 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat Oleh AI

Hari Keempat: "Bisikan di Cermin"

Jam 3 pagi, Sheila mendengar suara berbisik.

Ia membuka mata dan melihat Farrel berdiri di depan cermin, berbicara sendiri.

"Ryan, aku sudah melakukan bagianku, kamu juga sudah mati sekarang bagianmu"

Sheila membeku. Ryan adalah nama yang sudah lama tidak ia dengar---itu adalah nama penguntit dia.

"Tunggu...dia mati ?" Ucap Sheila dalam hati sambil melihat sosok Farrel.

Farrel berbalik perlahan. Mata hitamnya menatap Sheila kosong.

"Sheila," bisiknya. "Cincinnya cocok di jarimu."

Sheila pun menjerit. 

Dan saat itu pula Sheila terbangun dari tidurnya.

Ia lega ternyata itu hanya mimpi buruknya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun