Mohon tunggu...
Lala
Lala Mohon Tunggu... Penulis

Suka nulis, suka mikir, kadang overthinking tapi produktif. Pernah ikut kursus psikologi dari Yale dan Mini MBA dari IBMI Berlin—karena belajar itu seru, apalagi kalau bisa dibagi. Sempat tercatat di Asian Book of Records, alhamdulillah bukan karena hal viral. Di Kompasiana, saya nulis buat ngobrol—dengan diri sendiri dan siapa pun yang nyempetin baca.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Cincin untuk Sheila : Proyek Terakhir

3 April 2025   17:30 Diperbarui: 3 April 2025   21:19 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat Oleh AI

Tiba-tiba, album itu terlepas dari tangan Sheila, jatuh ke lantai dengan suara berderit yang nyaring. Farrel, yang berdiri terlalu dekat, terkejut dan mundur beberapa langkah.

Sheila terhuyung, seakan ada yang menariknya menjauh dari album itu. Farrel meraih tangannya. "Sheil... apa yang terjadi? Ini nggak normal, kamu nggak bisa terus begini. Kita harus keluar dari sini."

Namun Sheila hanya bisa menatap album yang telah hilang dari pandangannya, dan suara ketukan dari dalam apartemen kembali terdengar, kali ini lebih keras, lebih mendesak. Seseorang, atau sesuatu, menginginkan dia untuk tetap tinggal.

Farrel berusaha menenangkan Sheila yang mulai panik, tapi di dalam hatinya ia merasa semakin tidak pasti. Ini lebih besar dari yang ia kira.

__

Hari Ketujuh: "Pertunangan Terakhir"

Sheila membuang kotak itu ke kali terdekat. Ia melihatnya tenggelam, berharap ini akhir dari semuanya.

Tapi ketika pulang, Farrel sudah menunggunya di depan pintu, dengan kotak itu di tangannya.

"Kamu lupa sesuatu, Sayang," ucapnya dengan suara yang bukan suaranya. Suara itu... suara Ryan.

Kotak itu terbuka sendiri. Di dalamnya ada cincin pertunangan berdarah... dan seikat rambut Sheila.

Ketakutan terakhir yang ia rasakan adalah tangan dingin yang membekap mulutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun