Suatu hari, saat Danira memberanikan diri untuk mengajak Randy ngobrol lebih serius di kantin, dia mendengar kalimat yang bikin dunianya jungkir balik.
"Mbak Danira, sebenarnya saya juga mau cerita sesuatu..."
Danira langsung deg-degan. "Iya, apa tuh?"
"Saya... mau resign minggu depan. Soalnya saya udah keterima jadi model iklan di Jakarta. Saya nggak nyangka sih, baru kerja di sini dua minggu, eh malah dapat tawaran gede."
Danira terdiam. Hah? Ditinggal gitu aja?
Randy tersenyum. "Jadi, ya... saya senang bisa kenal Mbak Danira. Kita tetap temenan, ya?"
Saat itu juga, Danira sadar: Selama ini dia ngejar orang yang salah.
Keesokan harinya, tanpa pura-pura lupa ID card, tanpa alasan aneh-aneh, Danira mengetuk pintu ruangan Pak Ardi.
"Danira? Ada apa?" tanya Pak Ardi.
Danira tersenyum. "Pak... kalau lunch meeting masih berlaku, saya siap dijadwalkan kapan saja."
Dan sejak hari itu, cerita mereka benar-benar dimulai.