Pergerakan Liverpool di bursa transfer musim panas 2025-2026 ini membuat seluruh insan sepakbola tertegun. Bahkan, tim-tim yang terkenal boros pun dibuat tercengang melihat manuver masif dari Liverpool. Tak tanggung-tanggung, rekor klub dipecahkan berkali-kali dengan total pengeluaran mencapai 483,7 Juta Euro atau setara dengan 9 Triliun Rupiah! Â
The Reds, yang baru saja dinobatkan sebagai kampiun Liga Premier musim 2024/2025, terlihat tidak puas dengan hanya menguasai Inggris. Mereka punya misi yang jauh lebih ambisius, menguasai Eropa.
"Tangkapan" mereka sudah dimulai pada akhir musim lalu, kala dua bintang utama Bayer Leverkusen, Florian Wirtz (dengan biaya transfer 2.2 Triliun rupiah yang bisa bertambah menjadi 2.5 Triliun seiring klausa add-ons) dan Jeremie Frimpong (700 miliar rupiah), dipastikan akan bergabung.Â
Keduanya didatangkan untuk memperkuat lini serang dan wing-back kanan, menyegarkan posisi yang telah menjadi tulang punggung The Reds selama bertahun-tahun.Â
Lalu ada pembelian substitusional yang sangat strategis, yakni Milos Kerkez (815 miliar rupiah), Giovanni Leoni (539 miliar rupiah) untuk memperkuat pertahanan, dan Hugo Ekitike (1.6 Triliun) sebagai penyerang tengah yang diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang.
Puncaknya terjadi di deadline day 1 September 2025 kemarin. Mempunyai dua buruan utama yakni Marc Guehi dan Alexander Isak, akhirnya hanya nama terakhir yang berhasil dipastikan bergabung ke Anfield dari St. James Park, memecahkan rekor klub dengan biaya fantastis, 2.5 Triliun Rupiah!Â
Secara keseluruhan, neraca jual-beli tim yang kini dimanajeri Arne Slot ini minus 4.5 Triliun rupiah, karena mereka juga melepas beberapa pemain ikonik yang telah berjasa besar, seperti Trent Alexander-Arnold, Jarrel Quansah, Darwin Nunez, Luis Diaz, Kostas Tsimikas, dan Harvey Elliott.
Tak lupa juga bahwa mereka kehilangan Diogo Jota untuk selamanya, Liverpool tidak hanya ingin memperkuat tim, tetapi juga merombak fondasi skuad agar lebih sesuai dengan variasi taktik Arne Slot.
Melihat juga permainan The Reds yang begitu apik musim lalu, meski hanya berujung gelar Liga Premier, terlihat jelas bahwa misi besar mereka musim ini adalah menguasai Inggris dan Eropa. Apakah itu mungkin? Tentu saja. Tetapi harus diwaspadai juga bahwa di awal musim ini kemewahan lini depan belum bisa diimbangi lini belakang yang solid.Â
Peluru tajam mereka bisa jadi terlalu berat bagi "pistol Anfield Gank".