Aktivitas juara dunia Chelsea dalam mempersiapkan skuad untuk musim kompetisi 2025/2026 masih jauh dari kata usai. Setelah berhasil mendapatkan talenta muda Jorrel Hato dari Ajax dan gencar melakukan negosiasi untuk memboyong Xavi Simons, The Blues kini bergeliat menyasar target yang tak kalah sensasional: bintang muda Manchester United, Alejandro Garnacho.
Winger berusia 21 tahun asal Argentina itu sudah masuk dalam daftar jual skuad MU besutan pelatih Ruben Amorim.Â
Kabar ini sontak membuat sejumlah klub besar siaga. Atletico Madrid dan Aston Villa sudah melakukan penjajakan, namun mereka dihadapkan pada satu rintangan besar: banderol Garnacho yang dipatok cukup mahal, yakni 60 juta pounds.Â
Sebuah harga yang, sejatinya, bukan mustahil bagi klub manapun yang serius meminangnya. Namun, ada satu catatan kaki yang menjadi perhatian bagi para peminat Garnacho. Pemain berambut nyentrik ini punya riwayat membangkang terhadap arahan manajernya sendiri.Â
Sebuah catatan yang bisa menjadi pertimbangan berat, meski di sisi lain, potensi dan talentanya begitu menggiurkan.
Garnacho di Persimpangan Jalan Usai Kritik Terbuka kepada Amorim
Pada usia 21 tahun, namanya sudah menjadi langganan pemanggilan Timnas Argentina. Dunia seakan berada dalam genggaman seorang Alejandro Garnacho.Â
Merupakan produk asli Carrington usai pindah dari Atletico Madrid di usia belia, Garnacho dianggap sebagai penerus legasi dari "Class of '92", hingga era Marcus Rashford dan Mason Greenwood.Â
Bersama Kobbie Mainoo, Garnacho menjadi angkatan terakhir dari akademi yang sukses menembus tim utama Setan Merah.
Sejauh ini, angka yang ditunjukkannya pun cukup baik. Pencetak gol salto ikonik ke gawang Everton ini telah membukukan 26 gol dan 22 assist dalam 11 laga saat berseragam United.
Namun, peruntungannya berputar 180 derajat kala di akhir musim ia tiba-tiba dipinggirkan oleh Ruben Amorim dengan alasan "teknis".Â