Mereka jalan ke danau kecil. Bilal dorong pelan pundak Nadya sampai dia nyaris tercebur. Nadya teriak, lalu gantian ngelempar kerikil ke arah Bilal.
"Bandel banget sih."
"Makanya jangan jaim mulu."
"Aku nggak jaim! Aku elegan."
"Tuh kan ngomong gitu aja jaim."
Mereka ketawa, lalu diam sebentar. Angin sore mengusap pelan rambut Nadya. Bilal melihatnya sesaat, lalu cepat-cepat menunduk.
"Kamu kenapa diem?"
"Nggak apa-apa. Lagi menikmati sore aja. Sama kamu."
GENGSI YANG LULUH
Beberapa hari setelah ngedate, Nadya mulai terbuka. Kirim meme tiap pagi. Kadang voice note iseng. Bilal juga mulai lebih hangat. Kadang nitip buku di tas Nadya, padahal dia bawa tas sendiri.
"Biar ada alasan ngobrol," kata Diah.