Â
     Malam dijadikan sebagai "pakaian" karena berfungsi melindungi manusia dari sinar/ cahaya siang, seperti halnya pakaian yang melidungi tubuh dari sengatan panas dan dingin. Sedangkan tidur di jadikan sebagai saat beristirahatdan tenang, berbeda dengan siang yang dijadikan saat berubah dan bekerja.
Â
     Setaip manusia membutuhkan waktu istirahat dengan tidur sekitar 8 jam setiap hari. Jika kurang dari itu, atau tidak berkualitas, maka menggangu kerja otak. Dalam keadaan terbangun otak bekerja dengan aktif, dan otot, jantung serta saraf menegang. Akibat aktivitas tersebut zat-zat beracun menumpuk dalam tubuh. Cara menghilangkannya adalah dengan tidur yang menghentikan aktivitas kerja otak. Tidur di malam hari jauh lebih berkualitas dari pada tidur siang hari. Ini terkait dengan sinar yang di keluarkan matahari di siang hari yang berpengaruh terhadap kerja otak dan tubuh. Tumbuh-tumbuhan tidak berproduksi dan melakukan fotosintesis tanpa ada sinar matahari, demikian pula makhluk lainnya yang bekerja dengan aktif  bila ada sinar mata hari.
Â
     Demikian allah menciptakan malam untuk beristirahat. Dengan begitu manusia memforsir diri utuk bekerja dan beraktivitas,  termsuk dalam beribadah. Rasulullah menolak keras sikap bagian sahabat yang ingin memforsir diri dalam beribadah dengan selalu berpuasa dan bangun malam serta tidak menikah. Menurut beliau, tubuh, keluarga, dan masyarakat memiliki hak yang harus dipenuhi. Kepada Ibnu'amru beliau mengatakan, "puasalah dan berbukalah, bangun malam dan tidurlah, sesungguhnya tubuhmu punya hak yang harus di penuhi (dengan mengistirahatkannya), matamu punya hak (untuk dipejamkan / ditidurkan), istrimu punya hak yang harus di penuhi (berupa nafkah lahir dan batin).[24]
Â
     Salah satu bentuk perhatian Al-qur'an terhadap tubuh agar di istirahat kan adalah berlakunya ketentuan rukbsab atau keringanan dalam menjalan kan beberapa ketentuan agama. Antara lain, bagi mereka yang dalam keadaan sakit atau dalam berpergian dibolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.
Â
Allah berfirman:
Â