Mohon tunggu...
Muhammad FarhanSaleh
Muhammad FarhanSaleh Mohon Tunggu... Aktris - masa2 kenangan d saat masih reaja

kumpulan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

pola hidup sehat dalam islam

26 Januari 2021   15:51 Diperbarui: 26 Januari 2021   15:52 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

            Darah merupakan salurang yang mengandung seluruh zat metabolis (asimilasi) yang sebagian bermanfaat dan yang lain berbahaya. Zat yang membahayakan itu dapat merusak anggota tubuh yang dapat menghilangkan dan mengeluarkan racun yang ada dalam tubuh. Diantara hewan parasit yang hidup dalam tubuh manusia itu banyak melalui beberapa fase, ada yang panjang dan ada juga yang pendek. Karena alasan-alasan itulah, terutama, memakan darah yang haram.[14]

 

            Sedangkan babi merupakan binatang yang mudah terserang hewan parasit yang menyerang tubuh manusia, seperti berbagai virus, sporadis, leptoseri, dan protozoa, cacing pipih, dan cacing gelang. Diantara parasit yang paling berbahaya adalah:

 

  • Hewan ciliata yang diberi nama antidium-colay yang dapat menyebabkan disentri plantidi yang ganasnya sama dengan disentri amuba. Sumber satu-satunya penyakit ini adalah babi. Penyakit ini hanya akan menyerang orang yang memelihara dan menyembelih serta menual beli daging babi.
  •  
  • Gelendong hati dan usus yang berjangkit di negara-negara Timur jauh, khusushnya gelendong usus besar yang banyak menyebar di Cina, gelendong usus kecil yang banyak berjangkit di Bangladesh, Burma dan Asam dan gelendong hati yang banyak bersebar di Cina, Jepang dan Korea. Nah, babi merupakan binatang yang banyak menyimpan parasit-parasit ini. Oleh karena itu, pembasmian penyakit yang diakibatkan oleh parasit-parasit ini tidak dapat dilakukan hanya pada manusia penderita, tetapi juga harus sampai sumber asalnya, yaitu babi.
  •  
  • Cacing pita yang ada dalam tubuh babi. Sel telur cacing ini berpindah dari manusia kepada babi yang melahirkan cacing ganda dalam daging babi. Cacing itu kemudian berpindah lagi kepada manusia yang memakan daging babi dan cacing pita yang hidup dan berkembang didalam usus. Pada dasarnya penyakit ini tidak begitu berbahaya, karena hampir sama dengan cacing pita yang terdapat dalam daging sepi. Tetapi cacing pita yang terdapat dalam daging babi sangat berbeda dengan cacing pita yang ada didlama daging sapi. Apabila sel telur cacing itu tertelan manusia melalui tangannya yang kotor, atau melalui makanan yang kotor, atau apabila ia memotong bagian cacing yang mengandung telur, atau memotong telur cacing dari usunya hingga telur itu pecah dan laravanya megena bagian otot yang bersangkutan, maka hal itu kemungkinan besar menyebabkan kematian apabila menyerang otak, urat saraf, atau hati dan organ penting lainnya. Penyakit berbahya seperti ini hampir tidak kita dapatkan di negara-negara Islam, karena Islam telah megharamkan memakan daging babi.
  •  
  • Cacing terbentuk spiral. Terjangkitnya seseorang dengan cacing spiral yang larvanya berceceran pada otot-ototnya akan menyebabkan penyakit yang sangat berbahaya, seperti rematik, sulit mengunyah dan bernafas serta menggerakan mata, radang otak dan jaringan urat saraf serta radang selaput otak. Penyakit urat saraf dan otak yang menyebabkan keracunan, stress dan komplikasi. Jika seseorang  terkena penyakit yang mematikan ini, ia akan meninggal dunia dalam jangka waktu antara empat sampai enam minggu. Dan babi adalah penyebab utamanya. Penyakit ini banyak tersebar di eropa, amerika serikat dan amerika selatan. Sedangkan di dunia islam, alhamdulillah, penyakit ini tidak banyak berjangkit.[15]

 


Usaha untuk mencegah berjangkitnya penyakit ini dilakukan dengan cara memelihara babi secara sehat dan pengobatan secara medis terhadap daging babi. Tetapi itu semua tidak membuahkan hasil. Sebagai contoh amerika serikat adalah salah satu dari tiga negara terbesar di dunia yang terjangkit penyakit ini, 16%. Jumlah ini sangat jauh dari yang sebenarnya. Di negara-negara bagian amerika serikat persentase berjangkitnya penyakit yang di sebabkan oleh babi ini berkisar antara 5%-27%.

 

     Selain itu, lemak minyak babi sangat berbeda dengan minyak nabati dan lemak hewani lainnya. Oleh karna itu, kelayakan daging babi untuk di gunakan sebagai bahan makanan sangat di ragukan sebagian besar ahli. Hal ini di jelaskan oleh prof. Ram, seorang ahli kimia dari denmark yang memperoleh hadiah nobel, bahwa seseorang tidak boleh banyak mengkonsumsi minyak babi karna akan menyebabkan penyakit empedu dan menutupi salurannya, pengerasan urat nadi, dan penyakit jantung. Perlu di sebutkan disini bahwa jumbur (mayoritas) ahli hukum islam mengartikan kata"labm" sebagai daging, termasuk lemak.

 

     Sedangkan soal hewan yang di sembelih dengan tidak menyebut nama Allah, dan hewan yang di sembelih dengan nama berhala, berkaiatan dengan persoalan ibadah. Sedang hewan yang mati tercekik, terpukul, mati di tanduk, dan di terkam binatang buas, mempunyai kedudukan hukum yang sama dengan bangkai, meskipun sebab kematiannya berada".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun