Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sering Lelah dan Moody? Mungkin Kamu Butuh Me Time

6 Juli 2025   15:00 Diperbarui: 7 Juli 2025   09:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi me time (sumber:freepik/freepik)

Di tengah kesibukan hidup yang padat, sering kali kita begitu sibuk mengejar tenggat pekerjaan, merespons permintaan keluarga, hingga mengikuti dinamika media sosial yang tak ada habisnya. 

Kita terus memberi: waktu, tenaga, perhatian. Tapi ada satu hal penting yang sering terabaikan---diri sendiri.

Banyak dari kita merasa bersalah saat meluangkan waktu hanya untuk diri sendiri. Seolah-olah mengambil jeda itu egois, atau membuang-buang waktu. 

Padahal, me time atau waktu menyendiri justru adalah bentuk self-care paling mendasar yang sering kita lupakan. 

Bukan hanya penting untuk menjaga keseimbangan hidup, tetapi juga berdampak nyata pada kesehatan fisik dan mental.

Jika kamu selama ini merasa lelah secara emosional, mudah marah, kehilangan semangat, atau merasa terputus dari dirimu sendiri, bisa jadi kamu butuh me time. 

Berikut ini adalah lima manfaat luar biasa dari me time yang mungkin selama ini kamu remehkan, padahal dampaknya sangat besar bagi hidupmu.

Mengurangi Stres dan Tekanan Sehari-hari

Stres tidak selalu datang dari masalah besar. Bahkan hal-hal kecil seperti notifikasi pesan yang tak berhenti, ekspektasi tak terucap dari orang sekitar, atau rutinitas monoton bisa perlahan-lahan mengikis energi kita. 

Tanpa kita sadari, tekanan semacam itu menumpuk dan membuat tubuh serta pikiran terus-menerus dalam kondisi siaga.

Inilah kenapa me time sangat penting. Memberi ruang untuk diam, menjauh sejenak dari keramaian, dan melakukan hal-hal kecil yang menenangkan bisa menjadi terapi luar biasa. 

Misalnya, duduk santai sambil menyeruput teh hangat, membaca buku favorit di sore hari, berendam air hangat, atau sekadar berjalan santai sendirian di taman.

Aktivitas-aktivitas sederhana ini membantu menurunkan kadar kortisol (hormon stres) dalam tubuh. 

Hasilnya, pikiran lebih jernih, detak jantung melambat, dan perasaan jadi lebih stabil. Tanpa disadari, kita sedang memulihkan diri secara alami.

Mengenal Diri Sendiri Lebih Dalam

Seberapa sering kamu benar-benar duduk diam dan bertanya pada diri sendiri, "Apa kabar aku hari ini?" Pertanyaan sederhana ini sering luput dalam hiruk-pikuk aktivitas. 

Kita terlalu sibuk menjadi versi terbaik bagi orang lain, sampai lupa menengok ke dalam dan mendengar suara hati sendiri.

Me time memberikan ruang untuk merenung. Dalam keheningan itulah kita bisa lebih jujur pada diri sendiri---apa yang sedang dirasakan, apa yang belum selesai, apa yang sebenarnya dibutuhkan. 

Proses ini penting karena tanpa pemahaman terhadap diri sendiri, kita rentan hidup hanya mengikuti arus, tanpa arah dan makna.

Dengan mengenal diri lebih baik, kamu akan lebih mudah menentukan prioritas hidup, mengambil keputusan yang sesuai nilai pribadi, dan menciptakan kebahagiaan dari dalam. 

Me time bukan soal menyendiri demi kesendirian, tapi demi kejelasan batin.

Melatih Kemandirian Emosional

Ada kalanya kita merasa tidak lengkap tanpa kehadiran orang lain---entah pasangan, teman, atau keluarga. 

Ketergantungan semacam ini bisa membuat kita merasa hampa saat sedang sendiri, padahal kesendirian bukan berarti kesepian.

Me time adalah cara melatih kemandirian emosional. Ketika kamu mulai terbiasa menikmati waktu sendiri tanpa merasa gelisah, kamu sedang membangun ketahanan mental. 

Kamu belajar untuk tidak menggantungkan kebahagiaan pada validasi eksternal, melainkan menemukannya dari dalam dirimu sendiri.

Inilah bentuk kemandirian yang paling dewasa: ketika kamu bisa merasa utuh tanpa perlu terus ditemani. 

Dan dari situ, hubunganmu dengan orang lain justru jadi lebih sehat. Karena kamu hadir bukan karena butuh, tapi karena memilih.

Mengisi Ulang Energi dan Memperbaiki Mood

Ibarat baterai, manusia juga perlu diisi ulang. Tapi berbeda dengan ponsel yang mudah dikenali indikator dayanya, manusia sering kali tidak sadar bahwa energinya sudah menipis. 

Kita terus "menyala" untuk orang lain---di tempat kerja, di rumah, bahkan di media sosial---tanpa menyadari bahwa kita sendiri sedang kehabisan tenaga.

Me time adalah saat untuk recharge. Dengan menjauh sejenak dari tuntutan dan ekspektasi, kamu memberi tubuh dan pikiran waktu untuk beristirahat. 

Hasilnya, suasana hati membaik, kamu jadi lebih sabar, tidak mudah tersulut emosi, dan mampu memberi cinta secara lebih tulus.

Me time bukan kemewahan, tapi kebutuhan. Tanpa itu, kamu akan cepat merasa lelah, burnout, bahkan kehilangan makna dari rutinitas yang dijalani.

Me Time: Sumber Kreativitas dan Ide Segar

Pernah merasa mentok saat mencari ide atau solusi? Bisa jadi bukan karena kamu tidak kreatif, tapi karena otakmu terlalu lelah. Kreativitas butuh ruang. Dan ruang itu hanya bisa tercipta saat kita memberi jeda dari kesibukan.

Banyak ide brilian lahir dari kesendirian---baik itu dari seniman, penulis, hingga ilmuwan. Dalam keheningan, otak bisa bekerja tanpa tekanan, mengaitkan hal-hal yang selama ini terlewat, dan menemukan pola baru. 

Bahkan kegiatan sederhana seperti menulis jurnal, menggambar, mendengarkan musik sendirian, atau sekadar melamun bisa memicu lahirnya inspirasi.

Jangan remehkan kekuatan waktu sendiri. Karena di sanalah kamu bisa melihat dunia---dan dirimu sendiri---dengan cara yang lebih jernih dan imajinatif.

Kesimpulan: Me Time Bukan Egois, Tapi Perlu

Dalam budaya yang mengagungkan produktivitas dan konektivitas tanpa henti, mengambil waktu untuk diri sendiri sering dianggap malas atau egois. 

Tapi nyatanya, me time adalah pondasi penting untuk hidup yang sehat secara fisik, mental, dan emosional.

Dengan rutin meluangkan waktu untuk dirimu sendiri, kamu tidak hanya lebih bahagia, tapi juga lebih kuat, lebih jernih dalam berpikir, dan lebih mampu hadir sepenuhnya untuk orang lain. 

Ingat, kamu juga penting. Dan merawat diri bukanlah bentuk kemewahan, melainkan bentuk cinta paling mendasar yang bisa kamu berikan---pada dirimu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun