2.2.2 Â Â Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
      Berdasarkan pernyataan Kotler dan keller (2016:196) terdapat beberapa tahapan didalam proses pengambilan keputusan pembelian hal tersebut terdiri dari lima tahap yaitu:
- Pengenalan Masalah, Proses ini dimulai saat konsumen menyadari adanya kebutuhan atau masalah yang harus diselesaikan. Kebutuhan ini bisa muncul dari berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam individu (internal) maupun yang datang dari lingkungan (eksternal). Para pemasar perlu mengidentifikasi situasi yang dapat memicu kebutuhan ini dengan mengumpulkan informasi dari konsumen guna mengetahui faktor-faktor yang paling umum memunculkan minat terhadap produk.
- Pencarian Informasi, Setelah kebutuhan dikenali, konsumen akan mencari lebih banyak informasi yang relevan. Proses pencarian ini terbagi menjadi dua tingkatan. Tingkatan pertama adalah kesadaran yang lebih tinggi terhadap informasi produk; berikutnya, konsumen mungkin melakukan pencarian yang lebih aktif, seperti membaca, berkonsultasi dengan teman, dan mengunjungi toko. Sumber informasi dibedakan ke dalam empat kategori, yaitu:
- Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.
- Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, dan pajangan di toko.
- Sumber publik: media massa.
- Sumber pengalaman: pengenalan, pengkajian, dan pemakaian produk
- Evaluasi alternative, Dalam tahap ini, konsumen mulai membandingkan pilihan yang ada. Proses evaluasi dipandang sebagai aktivitas mental, di mana konsumen berusaha untuk menilai produk secara rasional. Beberapa aspek yang menjadi fokus dalam evaluasi adalah atribut produk yang dianggap relevan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
- Keputusan Pembelian, Konsumen akhirnya akan memilih merek yang paling sesuai dengan preferensi mereka. Proses keputusan ini sangat berefek pada sikap orang-orang di sekitar konsumen. Ada beberapa faktor yang dapat mengubah niat membeli, yaitu:
- Dorongan dari Orang Lain: Semakin kuat dampak positif dari orang lain, semakin terbuka konsumen untuk mengubah pilihan.
- Faktor Situasional: Ketidakpastian atau faktor eksternal yang tidak terduga, seperti harga dan keuntungan yang diharapkan.
- Tingkah laku pasca pembelian, Setelah konsumen melakukan pembelian, mereka akan mengevaluasi produk berdasarkan kepuasan yang dirasakan. Pengalaman ini penting bagi pemasar karena hasil evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen merasa puas atau tidak. Jika produk memenuhi harapan, konsumen cenderung merasa puas dan akan loyal; sebaliknya, jika tidak, hal tersebut dapat menyebabkan ketidakpuasan.
2.3 Â Â Â Promosi
      Promosi adalah bagian penting dari setiap strategi pemasaran yang memerlukan sejumlah alat yang luas, biasanya jangka pendek, dengan tujuan mendorong pembelian atau perdagangan yang lebih cepat. Promosi dapat dilakukan dengan menyebarluaskan informasi tentang barang atau jasa yang ditawarkan atau dengan cara lain untuk meningkatkan permintaan barang atau jasa.
      Menurut Tjiptono (2011:219) dalam (Kristia, 2021) promosi adalah suatu bentuk komunikasi yang dilakukan untuk menyebarkan informasi, menarik perhatian konsumen, dan meningkatkan permintaan pasar. Melalui aktivitas promosi yang efektif, bisnis dapat menarik minat masyarakat untuk mencoba produk atau jasa yang ditawarkan, serta mempertahankan ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut. Dengan demikian, pemilik usaha diharapkan dapat memanfaatkan berbagai media promosi yang tersedia untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik produk.
      Secara langsung dan juga secara online dengan menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Namun, meskipun sudah melakukan promosi secara offline dan online, pemilik usaha harus terus mengikuti trend untuk memperbaiki strategi pemasaran mereka untuk hasil yang lebih optimal.
Pemilik bisnis Sahara Crafts harus dapat mengikuti perkembangan jaman karena teknologi berkembang pesat saat ini.
2.3.1 Â Â Digital Marketing
      Philip Kotler dan Kevin Keller (2016) dalam (Erwin, et al., 2023:2) Digital Marketing merupakan proses pemasaran produk (barang/jasa) dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada, khususnya melalui Internet, didukung oleh penggunaan telepon seluler, dengan iklan yang bergambar, maupun media digital yang lain. Dalam definisinya, Philip Kotler dan Kevin Keller menggambarkan Digital Marketing sebagai proses yang melibatkan penggunaan alat dan platform digital untuk memanfaatkan kekuatan internet dan media digital lainnya untuk mencapai konsumen dengan cara yang tepat waktu, relevan, personal, dan biaya efektif. Definisi ini menekankan pentingnya menggunakan teknologi digital untuk berinteraksi dengan konsumen secara lebih personal dan efisien (Kotler et al., 2018; Puriwat & Tripopsakul, 2021).
Dalam kesemua definisi yang hampir sama, Digital Marketing merujuk pada penggunaan teknologi digital dan platform online untuk mempromosikan produk atau layanan, berinteraksi dengan audiens target, dan membangun hubungan dengan pelanggan. Sampai saat ini definisi-definisi Digital Marketing masih sangat relevan.
Â
2.3.2 Â Â Jenis-Jenis Digital Marketing