Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertemuan Pertama dengan Kotak Ajaib

16 September 2025   06:25 Diperbarui: 16 September 2025   21:46 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal 2000-an, Windows XP hadir. Tampilan biru dengan Start Menu yang segar membuat Nullok bersemangat lagi.

Ia menghabiskan berjam-jam di warnet, menjelajahi forum luar negeri. Kemampuan bahasa Inggrisnya membuat ia mudah bertanya dan membaca jawaban dari teknisi dunia.

Di sinilah ia belajar banyak hal: cara merakit PC dari nol, memilih motherboard, memasang prosesor Pentium, bahkan melakukan overclock. Baginya, komputer seperti manusia. Kalau diberi "makanan" RAM lebih banyak, dia jadi gesit. Kalau pendinginannya kurang, dia bisa demam dan mati.

Waktu terus berjalan. Windows Vista sempat lewat, tapi ia kurang suka. Baru ketika Windows 7 hadir, Nullok merasa nyaman lagi.

Ia mulai membuka jasa servis lebih serius. Orang-orang membawa laptop, PC. Mereka minta instal ulang, minta perbaikan hardware. Ada yang rela bayar, ada juga yang cuma bisa kasih terima kasih.

Namun baginya, setiap pengalaman adalah guru.

Ketika Windows 8 muncul dengan layar kotak-kotak, ia sempat bingung. "Ini komputer atau televisi?" katanya. Tapi ia tetap belajar.

Hingga akhirnya Windows 10 datang. Stabil, modern, dan ramah. Nullok yang dulu belajar mengetik DIR di layar hitam kini mahir mengatur partisi, membuat recovery, bahkan menghubungkan laptop ke proyektor untuk presentasi.

Kini, komputer sudah jauh berbeda. Dari prosesor 286, 386, 486, Pentium, Core 2 Duo, hingga i3, i5, i7. Nullok mengikuti semuanya. Ia bangga ketika berhasil merakit PC dengan prosesor Intel Core i7, RAM 16 GB, dan SSD.

"Kalau komputer ini dibandingkan dengan 286 dulu, perbedaannya seperti kuda dengan pesawat jet supersonik," katanya sambil tertawa.

Ia pun menguasai Microsoft Office terbaru. Excel, Word, PowerPoint, bahkan Access. Rumus-rumus rumit ia buat dengan mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun