Begitu Nullok masuk, dia hanya berkata:
"Lama banget. Tuh, si ayah udah tidur. Nanti pagi kamu harus bantu perbaiki perahu, ya."
Nullok tidak menjawab. Ia melangkah ke dapur, meminum air keran dingin tanpa bicara, lalu merebahkan diri di lantai samping dapur. Ia tak punya energi untuk jalan ke kamar.
Pukul 05.30 -- Dariawati Bangun Duluan
Bayi belum tidur semalaman. Matanya sembab, badannya panas.
Dariawati membawa bayinya keluar kamar, melewati Nullok yang masih tertidur di lantai, dengan kardus kerupuk kosong di sampingnya.
Ia menatap suaminya. Hatinya perih.
Lalu terdengar suara Marti dari ruang tengah:
"Daria, ayam belum dikasih makan. Nasi belum mateng. Baju anak-anak belum disetrika. Kamu pikir kamu libur?!"
Dariawati diam.
Bayi di pelukannya menjerit.