Mohon tunggu...
Lilin
Lilin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Perempuan penyuka sepi ini mulai senang membaca dan menulis semenjak pertama kali mengenal A,I,u,e,o

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yang Tertinggal di Jam Dinding Tua

8 April 2022   21:00 Diperbarui: 8 April 2022   21:02 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Seragam itu ya?"

Nenek berdiri dan berjalan menuju rak buku di ruang belajarnya. Beberapa menit kemudian nenek kembali membawa buku tebal bersampul biru, seperti sebuah buku kenangan.

"Lihat, sekolah kalian dulu adalah sekolah nenek."

Tangan nenek mulai membuka lembar-lembar halaman di dalam buku itu. Tepat seperti perkiraanku, sebuah buku kenangan. Foto-foto bersama seluruh siswa dari tahun ke tahun ada di dalamnya."

"Berarti nenek adalah senior kami."  Tawa keluar dari bibirku dan Ais secara bersamaan.

"Ya, begitulah," jawab Nenek lirih.

"Mungkin tak ada lagi yang tersisa selain daripada buku ini."

Nenek terus membuka lembar-lembar buku hingga berhenti di sebuah halaman dengan huruf besar KELAS 9A TAHUN 1975.

Telunjuk Nenek berhenti di antara dua foto sepasang siswa-siswi.

"Mereka berdua sangat akrab."

"Eh, mereka?" Aku terkejut mengamati dua orang di foto itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun