1. Mempertimbangkan Pemberian Gaji yang Lebih Efisien
Biasanya tenaga kerja yang sudah berpengalaman memiliki ekspektasi gaji sesuai pengalaman kerja mereka, sementara calon pelamar fresh graduate biasanya pertama kali bekerja akan mengikuti standar gaji yang ditetapkan oleh perusahaan. Tidak ada yang salah dan benar dengan kedua tipe calon pelamar seperti ini.Â
Perusahaan pun punya kriteria tertentu dalam melakukan seleksi penerimaan karyawan baru. Tentu perusahaan ingin yang terbaik bagi kemajuan bisnisnya sehingga banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menerima calon karyawan baru, seperti urgensi dari penempatan karyawan pada posisi kosong di kantor, serta pertimbangan lainnya.
Jika menerima karyawan baru seorang fresh graduate bisa menghemat dari segi operasional gaji, maka itu hak perusahaan dalam mengambil keputusan tersebut.Â
2. Kesehatan Fisik Masih Prima dan Menghindari Drama
Pembatasan usia kerja dilakukan sebuah perusahaan ketika merekrut tenaga kerja baru biasanya dalam upaya untuk menghindari drama ketika karyawan sudah resmi bekerja. Saya sering mendapati curhat dari teman dimana punya rekan kerja yang secara usia sudah matang (di atas 35 tahun) namun ketika bekerja sering tidak disiplin dikarenakan urusan keluarga mereka dan mengeluh sedang dalam kondisi sakit meskipun bukan sakit yang berat.
Jadi teman saya bercerita kalau beberapa rekan kerjanya selalu saja punya alasan untuk terlambat masuk kantor. Beberapa alasan yang biasanya muncul adalah antar anak sekolah, antar anak ke dokter, antar mertua ke dokter, mengeluh sakit flu, hingga mengeluh sepeda motornya mogok padahal bisa diusahakan naik kendaraan umum.
Tenaga kerja usia muda yaitu fresh graduate biasanya belum menikah sehingga alasan-alasan klise yang saya sebutkan di atas tidak perlu terucap. Selain itu kondisi fisik tenaga kerja usia muda masih cukup stabil sehingga diharapkan ketika bekerja dapat diminimalkan alasan sakit tersebut.
3. Mudah untuk Diarahkan
Ketika mempekerjakan seorang tenaga kerja yang belum berpengalaman di bidangnya serta masih fresh graduate, biasanya akan mudah diarahkan oleh pimpinannya. Berbeda dengan tenaga kerja yang sudah berpengalaman biasanya akan memiliki ciri khasnya sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan. Namun bukan berarti tenaga kerja yang sudah berpengalaman apabila bekerja di kantor baru lantas akan berbuat seenaknya. Semua kembali ke individu masing-masing. Terkadang ada juga tenaga kerja yang baru lulus sekalipun, tidak menunjukkan disiplin dan attitude yang baik bahkan ketika awal masuk kerja. Sementara tenaga kerja yang sudah berpengalaman dan mungkin usianya tidak sesuai kualifikasi dari perusahaan yang merekrutnya, justru lebih good attitude dalam bekerja.
Lalu bagaimana kita menyikapi adanya pembatasan usia kerja ketika melamar di sebuah perusahaan? Mungkin ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, misalnya saja: