Pemandangan di Ruang Kelas RA (Raudhatul Athfal)Â Plus Al Ghifari pada hari Rabu, 13 Agustus 2025, begitu ceria dan penuh energi.Â
Puluhan anak-anak siswa dan siswi terlihat sangat gembira, berdiri dan juga duduk, sambil memegang erat alat musik tradisional khas Jawa Barat yang sudah mendunia, angklung.Â
Angklung yang terbuat dari bambu itu digoyang-goyangkan dengan asyik, menghasilkan alunan nada yang riang. Kegiatan ini berlangsung di RA Plus Al Ghifari, Jalan Cisaranten Kulon No. 140, Arcamanik, Kota Bandung.
Suasana kebersamaan begitu kental. Di bagian depan kelas, seorang pelatih, Pak Sugilar memimpin jalannya sesi bermain angklung.Â
Ia memberikan aba-aba dan arahan dengan sabar, membimbing setiap gerakan tangan mungil anak-anak.Â
Tidak hanya para siswa, Kepala Sekolah Bu Eneng Mira, dan sejumlah guru seperti Bu Iis, Bu Nurkolbiah, Bu Lilis, Bu Emy, Bu Lida, dan Bu Mery, juga turut serta.Â
Mereka semua membaur, ikut bermain angklung bersama anak-anak. Mereka tersenyum, bertepuk tangan, dan memberikan semangat, membuat suasana menjadi semakin hangat dan menyenangkan.
Kegiatan angklung ini bukan sekadar bermain biasa. Di RA Plus Al Ghifari, angklung adalah bagian dari program intrakurikuler khusus yang dinamakan "Rebo Nyunda".Â
Program ini bertujuan untuk "ngamumule" atau melestarikan budaya Sunda. Lewat kegiatan ini, anak-anak diajak untuk mengenal dan mencintai warisan budaya mereka sendiri sejak usia dini.Â
Mereka tidak hanya belajar bermain musik, tetapi juga diajarkan tentang nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya.
Angklung, Lebih dari Sekadar Bambu