Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Melihat Potensi E-Fuel Sebagai Pelengkap Teknologi Kendaraan Listrik

7 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 3 Agustus 2025   15:54 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hidrogen Hijau. (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Masa depan transportasi sedang menjadi bahan perdebatan. Ada pertarungan ide yang semakin sengit. Antara kendaraan listrik (EV) dan e-fuel. 

Sebagian pihak skeptis melihat bahan bakar e-fuel. Itu hanya upaya produsen mobil lama. Untuk menunda transisi ke teknologi baru. 

Di sisi lain, ada optimisme besar. Dari para pendukungnya yang sangat percaya. Bahwa e-fuel adalah jembatan penting. Untuk mengatasi berbagai masalah yang ada. Masalah yang tak bisa diselesaikan kendaraan listrik.

Argumen paling kuat menentang e-fuel. Adalah masalah pada efisiensi energinya. Proses produksinya membuang banyak sekali energi. 

Proses itu dimulai dengan proses elektrolisis. Untuk memecah air menjadi unsur hidrogen. Ketika hidrogen ini digabungkan dengan CO. Maka lebih banyak lagi energi hilang. 

Akhirnya, saat e-fuel dibakar mesin. Sebagian besar energi jadi panas. Bukan menjadi sebuah gerakan mekanis. 

Penelitian ilmiah telah menunjukkan fakta ini. Dari 100 kWh listrik di awal. Hanya 10-15 kWh menggerakkan mobil. (Wikipedia, 2024; Petro-Online, 2023). 

Hal ini sangat kontras dengan mobil listrik. Sekitar 70-80 kWh dari 100 kWh. Dapat digunakan untuk menggerakkan mobil. Ini membuatnya delapan kali lebih efisien. (Sciendo, 2020; ScienceDirect, 2023).

Selain efisiensi, biaya produksi e-fuel. Juga menjadi sebuah kendala yang utama. 

Riset terkini memperkirakan harganya mahal. Yaitu sekitar 1,10 hingga 1,80 per liter. Angka ini sungguh tidak realistis. Untuk konsumsi secara massal. (Frontier Economics, 2024; eFuel Alliance, 2025). 

Produksi e-fuel sekarang masih terbatas. Untuk menggantikan semua bahan bakar fosil. Diperlukan skala produksi yang sangat masif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun