Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, mental, politik dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Isteri yang Tak Lagi Hangat

7 Agustus 2025   00:37 Diperbarui: 7 Agustus 2025   00:37 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dah ah, hayuk temani aa makan malam. Aa belum makan. Ini tadi beli nasi bungkus kesukaan kamu," ujarku mendinginkan susana.

"Gak mau, masih kenyang."

Aku tak ambil pusing, aku pegang tangannya dan tuntun ke meja makan. Meski agak meronta, toh dia mau juga. Aku tahu, dia belum makan setidaknya terlihat dari wajahnya yang layu. Kami pun makan dengan kesunyiaan. Sesuatu lain di fase hubungan kami.

***

"Aa berangkat dulu ya," kataku mengecup keningnya. 

Pagi ini ia bangun kesiangan. Sampai jam 7 pagi masih lelap di mimpinya. Tak apa, mungkin dia kelelahan. Ketika aku pamit,ia terbangun dan terperanjat. Aku tersenyum melihat ekspresinya begitu polos itu, sesuatu yang dulu bikin aku bergetar.

Sepanjang kerja aku tidak konsen. Memikirkan hubungan rumah tangga kami yang kurang hangat. Ini tahun ketiga kami bersama. Tiga tahun yang penuh kisah dan kehangatan. Namun akhir-akhir ini kenapa. Aku coba mencari-cari, apa dan kenapa bisa terjadi.

"Kapan sih kita punya momongan cin," katanya sebulan lalu saat liburan di vila biru Gunung Karang. 

"Mungkin nanti saatnya sayang," kataku merekatkan memeluknya. Dingin di pucuk gunung tertinggi di Pandeglang memang luar biasa.

"Ya, nantinya kapan?"

"Kan, kita sudah ikhtiar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun