Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Art Modeling

Metus Hypocrisis et Proditio. Scribere ad velum Falsitatis scindendum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bergantung

7 Februari 2025   10:14 Diperbarui: 7 Februari 2025   10:14 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grayscale Photo of Hand Holding a Flower (Pexels/Raphael Brasileiro)

aku harus apa  
bagaimana mungkin,  
melupakanmu  

marahmu saja masih mengendap,  
mencakar dinding ingatan  
apalagi jejakmu---  
melekat di seluruh tubuhku,  
mana mungkin terhapus  

lihat, dalam jantungku  
telah terpasang pembuluh aorta milikmu  
darahku tak lagi murni,  
ia mengalir dengan denyut namamu  

saksikan, apa yang terjadi  
bila kuenyahkan  
pasti aku kan tersungkur,  
kesepian menyalak di rongga dada  
napasku koyak,  
jatuh satu-satu seperti daun kering  

lalu mati---  
bukan sekadar mati  
tapi pelan, sunyi,  
seperti malam yang kehilangan bulan  

tentu aku tak mau itu terjadi

**

M Sanantara
Bgr, 07022025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun