Mohon tunggu...
Lili Mulyani
Lili Mulyani Mohon Tunggu... Ibu empat orang anak, ASN Pemkot, Guru Inspirator aktiv literasi FIM Banten 2023.

Menulis bukanlah hobi, tetapi nafas kehidupan yang bukan hanya sebagai terapi jiwa namun sekaligus mampu untuk mengenali diri serta berdialog dengan masa depan. Dengan menulis berati kita menciptakan jalan pulang yang nikmat sekaligus indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari Ulang Tahunku Tak Pernah Jadi Milikku

5 Juni 2025   10:28 Diperbarui: 5 Juni 2025   10:28 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tapi Ibu tetap tak menoleh. Tak satu kata pun keluar dari mulutnya.

Beberapa saat kemudian, pintu depan terbuka.

Ayah.

Aku menoleh cepat. Ada harapan kecil yang menyelinap di dada. Tapi melihat wajah Ayah yang lelah dan langkahnya yang berat, harapan itu kembali padam. Saat Ayah duduk tanpa kata, Ibu menggeser kursinya dan mulai berbicara dengan nada yang familiar.

"Kamu datang juga akhirnya. Numpang lewat atau numpang marah?" katanya pelan, tapi tajam.

Ayah menghela napas panjang. "Kalau kamu mau mulai, silakan. Aku sudah cukup capek."

"Kamu pikir aku nggak capek? Tiap tahun begini terus!"

"Apa hubungannya dengan ulang tahun anak kita? Kamu yang belum bisa ikhlas, jangan tarik-tarik dia ke dalamnya!"

Aku diam di dapur. Genggamanku di piring menguat. Roti-roti itu sudah dingin. Sama seperti isi rumah ini.

Di kamar, aku membuka kotak kecil berisi kertas-kertas yang kutulis sejak usia tujuh tahun. Isinya surat-surat yang tak pernah kukirim. Satu per satu kubaca. Tanganku bergetar saat membaca surat tahun lalu:

"Ibu, Ayah... kalau memang aku salah lahir, tolong bilang. Biar aku nggak berharap lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun