Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Kado Terindah] Malaikat Baik Hati

8 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 8 Oktober 2019   06:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putri kesayangannya mematung.

"Sivia Aisha Calvin, cuci lukamu!"

Sedetik kemudian, Sivia menghambur ke pelukan Ayah Calvin. Sang ayah menggendongnya ke kamar. Dibersihkannya luka-luka Sivvia dengan alkohol. Diobatinya luka demi luka, lalu ditutupnya dengan perban putih.

"Kenapa kamu lakukan itu, Sayangku?" tanya Ayah Calvin sedih.

"Kalau Ayah nggak ada, Sivia berantakan."

"Sekarang Ayah sudah kembali. Boleh Ayah minta kado sama Sivia?"


Anak cantik itu mengangguk. Kehadiran orang terkasih lebih berharga dari kado yang bisa dibeli dengan uang.

"Ayah ingin kamu berhenti melukai diri. Mau, kan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun