Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Kado Terindah] Malaikat Baik Hati

8 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 8 Oktober 2019   06:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku nggak mau dibeliin kado apa-apa dari Ayah. Aku hanya ingin Ayah ada di sini."

Sivia bicara pada udara malam yang dingin. Ia melirik penuh harap ke pintu kaca. Berharap Ayah Calvin berdiri di sana, tersenyum padanya.

Kehadiran malaikat baik hati itu sudah menjadi kado terindah buatnya. Sivia takkan meminta apa-apa lagi. Ia juga penasaran dengan permintaan Ayah Calvin padanya. Ayah Calvin minta berhenti apa ya?

Apakah Ayah Calvin minta Sivia berhenti ngompol? Dia kan sudah berhenti setahun lalu. Atau berhenti menggigit-gigit boneka dan remote? Yang itu juga sudah lama tidak dilakukan.

Tak tahan dengan kesepian, Sivia beranjak masuk ke rumah. Kaki kecilnya terayun ke ruang tamu. Diempaskannya tubuh di kursi depan grand piano.

Ku tak percaya


Kau ada di sini

Menemaniku di saat dia pergi

Sungguh bahagia

Kau ada di sini

Menghapus semua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun