Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Kado Terindah] Malaikat Baik Hati

8 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 8 Oktober 2019   06:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebenarnya, ada kado lain yang diharapkan dari anak Ayah."

Keingintahuan Sivia bangkit. Ditatapnya mata sipit milik sang ayah lekat-lekat.

"Ayah ingin kamu berhenti..."

Sivia gagal mengetahui keinginan terbesar Ayah Calvin padanya. Sebelum permintaan itu terselesaikan, Ayah Calvin terbatuk. Darah segar mengalir dari hidungnya. Sivia menahan napas. Beberapa kali ia pernah melihat Ayahnya dalam kondisi seperti ini.

Pelukan terlepas. Sejurus kemudian, Ayah Calvin meninggalkan Sivia untuk muntah. Tangan mungil Sivia menutup telinganya. Tidak, Ayah Calvin hanya muntah karena kelelahan. Ayahnya akan baik-baik saja.

Bunda Alea mengetuk pintu kamar Sivia. Wanita cantik berambut panjang itu tersenyum hangat. Dibelainya rambut Sivia penuh sayang.


"Sivia, Bunda pinjam Ayah ya. Sebentar saja..." bujuknya.

"Bunda, Ayah sakit." jelas Sivia dengan suara bergetar.

"Ya. Ayah akan baik-baik saja. Tapi Bunda pinjam Ayah dulu, ok?"

Sebelum berpisah, Ayah Calvin mencium kening Sivia. Bunda Alea merengkuhnya. Sivia melambai sedih melepas kedua orang tuanya.

Malam berganti pagi. Sivia terbangun dengan hati memendam harap. Ia berharap Ayah-Bundanya sudah pulang. Namun...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun