Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Dari Metta hingga Novia: Kisah Kegelapan dan Harapan dalam De Oud Ziel

25 Juli 2025   19:23 Diperbarui: 25 Juli 2025   19:23 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sementara novel De Oud Ziel (sumber ilustrasi oleh chatGPT)

Namun, rasanya cerita ini tak akan benar-benar utuh tanpa sedikit bumbu penyedap yang membuat alurnya lebih menegangkan. Karena itu, beberapa elemen fiksi yang terinspirasi dari sejarah---terutama sejarah kolonial, gereja, dan naskah-naskah tersembunyi---sengaja saya tambahkan.

Tujuannya bukan sekadar memperkaya latar, tetapi juga membuka ruang refleksi: bahwa terkadang, kebenaran dan mitos berjalan beriringan, dan kisah masa lalu bisa menjadi cermin dari keresahan masa kini.

Beberapa contoh seperti:

Nubuat Pemusnahan Agung ternyata telah diwujudkan dalam bentuk lukisan terlarang oleh Raden Saleh pada 1867. Karya itu menjadi pintu spiritual yang memicu kerasukan massal, pembunuhan para imam, dan pertanda kiamat yang mulai terwujud.

Lalu, ada Risalah Senyap---teka-teki misterius yang ditinggalkan pelaku pemusnahan. Disusun dalam pola Numerologi Fibonacci, risalah ini menjadi kunci menuju kasus pembunuhan berikutnya, mengaitkan satu kematian dengan yang lain dalam pola mematikan. Mengajak para pembaca untuk ikut menahan napas saat memecahkan teka-teki tentang siapa sasaran selanjutnya.

Kemudian, Ordo Custodes Lux ternyata bukan organisasi sembarangan. Mereka berskala global dan telah ada sejak Konsili Nicaea II tahun 787 M di Hagia Sophia. Sebagai bagian tersembunyi dari Gereja, tugas mereka satu: melindungi dunia dari nubuatan akhir zaman yang perlahan mulai terwujud.

Kemunculan hantu-hantu legendaris kolonial---seperti Helenina "Nina Bobok", Kapten Van der Wijck, Nonik Johanna, Mevrou "jelankung" Sophia, dan Arwah Henrich yang menjadi sekutu Metta---menambah warna pada cerita. Kehadiran mereka tak hanya memperkaya nuansa supranatural, tetapi juga menyambungkan kisah ini dengan warisan cerita rakyat Indonesia yang telah lama hidup dalam ingatan kolektif.

Selanjutnya. Banyak bencana alam di Indonesia---seperti lumpur Lapindo, letusan Merapi, hingga gempa Lombok---ternyata bukan sekadar fenomena alam. Dalam kisah ini, semuanya terungkap sebagai bagian dari rangkaian kerja rahasia Ordo Custodes Lux, yang diam-diam menjaga keseimbangan dan menjadi benteng terakhir menghadapi nubuat akhir zaman.

Kendati demikian, meski cerita ini dikemas dengan konsep supranatural yang penuh ketegangan, De Oud Ziel tidak dibuat semata untuk hiburan. Di balik kisahnya, terselip pesan moral: bahwa terang dan gelap bukan musuh, melainkan dua sisi yang membentuk keutuhan manusia.

Melalui perjalanan Metta---anak blasteran berdarah iblis yang justru membawa harapan---pembaca diajak memahami bahwa keberanian untuk menerima diri apa adanya dan kasih yang tidak menghakimi adalah kunci sejati menuju penyelamatan.

Lalu, bagaimana dengan Novia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun